Eden Kelly, seorang backpacker wanita asal Australia, sedang melakukan perjalanan solo melintasi Asia ketika dia secara tak terduga mengalami pengalaman "tak tertahankan" terkait akomodasi tidur di bus tidur di Kamboja.
Dalam unggahannya baru-baru ini, ia menceritakan bahwa ia mengalami situasi canggung saat bepergian dengan bus tidur selama perjalanan backpacking -nya. Namun, yang tak ia duga adalah ia harus berbagi tempat tidur di bus dengan orang asing.
"Selama perjalanan 10 jam dengan bus tidur, saya harus berbagi tempat tidur dengan orang asing. Saya tidak tahu siapa orang itu atau apa jenis kelaminnya," kata gadis Australia itu.
Setelah tidur siang, perempuan Australia itu terbangun dan mendapati seorang pria asing berbaring di tempat tidurnya. Pria itu melihatnya memegang ponsel dan melambaikan tangan dengan gembira.
Gadis berusia 26 tahun itu mengakui bahwa ini adalah salah satu situasi paling memalukan yang pernah dialaminya dan hanya bisa tertawa karena canggung.
Untungnya, Kelly melihat pasangan Inggris yang baru ditemuinya berbaring di tempat tidur tak jauh darinya. Ia segera berbalik untuk mengobrol dengan mereka agar tidak canggung berbaring di sebelah orang asing.
Beberapa saat kemudian, ketika ia kembali ke tempat tidurnya, ia melihat pria itu telah meminta kondektur bus untuk mengubah posisinya. Hal ini membuatnya geli sekaligus sedikit sakit hati.
"Saya merasa agak terabaikan, tetapi senang karena sekarang saya punya tempat tidur sendiri," katanya.
Kisah turis wanita tersebut mendapat tanggapan beragam. Beberapa wisatawan mengatakan mereka pernah bepergian dengan bus tidur di Asia Tenggara dan melihat bus tidur ganda. Namun, beberapa perusahaan bus masih cukup nyaman menukar kursi jika masih ada kursi kosong.
Selain itu, beberapa orang mengatakan bahwa jika Anda ingin tidur sendiri, Anda harus memberi tahu perusahaan bus saat memesan tempat duduk untuk menghindari tidur dengan orang asing.
Mirip dengan Vietnam, banyak backpacker sering memilih bus tidur untuk perjalanan jauh. Bus ini memang terjangkau, tetapi terkadang dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi penumpang karena tidak tersedia toilet di dalam bus. Sebagai gantinya, penumpang akan menggunakan toilet di tempat peristirahatan.
Aaron Spray, seorang turis asal Kanada yang telah mengunjungi 80 negara dan wilayah, juga berbagi pengalamannya bepergian dengan bus tidur di Vietnam di majalah Travel.
Ia mengatakan bus tidur sangat nyaman dan hemat biaya karena Anda bisa tidur di dalamnya. Namun, staf di bus mungkin tidak bisa berbahasa Inggris, yang cukup merepotkan.
Akan tetapi, tamu tersebut tetap ingin merasakan jenis wisata ini karena ia ingin bepergian seperti penduduk lokal.
Senada dengan itu, Tasha Amy (Selandia Baru) - seorang blogger perjalanan yang pernah merasakan naik bus tidur di Vietnam pada Oktober 2023 - mengatakan bahwa wisatawan asing yang ingin naik bus tidur perlu meneliti perusahaan bus dengan saksama sebelum memesan tiket.
"Orang asing biasanya bertubuh lebih besar, sementara bus tidur dirancang untuk menyesuaikan tinggi badan orang Asia. Oleh karena itu, mereka yang tingginya di atas 1,8 m mungkin merasa sempit, tidak nyaman, dan sulit untuk meluruskan kaki," ujarnya.
Namun, sebagian besar wisatawan yang pernah mencoba layanan ini di Vietnam mengatakan bahwa rute bus sangat aman bagi wanita dan wisatawan asing.
Sumber: https://dantri.com.vn/du-lich/ngu-tren-xe-giuong-nam-co-gai-tinh-day-soc-nang-thay-nguoi-la-o-ben-canh-20251118152303344.htm
Komentar (0)