(CLO) Kepolisian Kota Hai Phong menyatakan bahwa akhir-akhir ini, unitnya terus menemukan dan menangani banyak kasus penyebaran informasi palsu di media sosial, yang menyebabkan kebingungan publik dan memengaruhi reputasi organisasi serta individu. Informasi ini tidak hanya melanggar hukum tetapi juga berdampak besar pada stabilitas politik , keamanan, dan ketertiban di wilayah tersebut.
Kepolisian Kota Hai Phong mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap informasi palsu di media sosial. Mohon baca seluruh artikel dengan saksama, jangan hanya mengandalkan berita utama yang sensasional dan terburu-buru membagikan atau berkomentar... yang dapat menyebabkan kebingungan publik.
Melalui penanganan pelanggaran penyebaran informasi palsu di media sosial, kepolisian Hai Phong mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat membagikan, berkomentar, dan/atau menyebarkan informasi di media sosial. Foto: CAHP
Oleh karena itu, Kepolisian Kota Hai Phong menganjurkan agar setiap pengguna media sosial membekali diri dengan pengetahuan dan secara proaktif meningkatkan kapasitas berita mereka, serta mengidentifikasi dan mengevaluasi keandalan sumber informasi di media sosial. Sebelum membagikan informasi di media sosial, pengguna perlu memverifikasi sumber berita untuk menghindari penyebaran informasi palsu.
Di samping itu, pengguna media sosial perlu mewaspadai unggahan-unggahan yang isinya menimbulkan kepanikan, menghasut opini publik, informasi yang tidak terverifikasi dari sumber tidak resmi, serta artikel yang membesar-besarkan dan mengarang kejadian untuk menimbulkan dampak negatif.
Melalui penanganan pelanggaran penyebaran informasi palsu di media sosial, Kepolisian Kota Hai Phong menganjurkan agar seluruh warga negara: Membaca keseluruhan artikel dengan saksama, tidak asal membaca judul yang sensasional; memeriksa gambar, tautan, dan penulis artikel untuk memastikan tingkat kredibilitasnya; membandingkan dengan sumber resmi seperti surat kabar, portal informasi elektronik dari instansi yang berwenang, dan menghindari membagikan artikel yang isinya membingungkan dan belum terverifikasi.
Masyarakat saat menggunakan media sosial perlu memperhatikan dan mematuhi ketentuan hukum secara ketat.
Berdasarkan Peraturan No. 15/2020/ND-CP, tindakan menyebarkan informasi palsu dapat dikenakan denda sebesar 5-10 juta VND untuk perorangan dan 10-20 juta VND untuk organisasi. Situs web dan jejaring sosial yang melanggar dapat dikenakan denda sebesar 20-70 juta VND, tergantung pada tingkat keparahan pelanggaran.
Selain itu, pelanggaran berat dapat dikenakan tuntutan pidana. Jika ditemukan berita bohong atau berita jahat, masyarakat dapat langsung menghubungi kantor polisi terdekat atau melaporkan informasi tersebut melalui platform resmi kepolisian.
Fotovoltaik
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/hai-phong-nguoi-dung-can-kiem-chung-nguon-goc-tin-tuc-de-tranh-lan-truyen-thong-tin-gia-mao-post340363.html
Komentar (0)