Patut dicatat, banyaknya produk musik baru yang dibawakan oleh seniman muda tidak saja memperkaya kehidupan berkesenian, tetapi juga berkontribusi dalam menyebarkan rasa patriotisme dan membangkitkan kebanggaan nasional pada generasi masa kini.

Keanekaragaman produk
Menjelang hari libur nasional, banyak seniman muda merilis karya musik sebagai cara untuk mengekspresikan cinta tanah air dan kebanggaan nasional mereka. Pada tanggal 8 Agustus, penyanyi Hoang Hong Ngoc (saat ini bekerja di Teater Angkatan Darat) menyelenggarakan pertunjukan mini "Thermal Flower". Hoang Hong Ngoc tidak hanya meraih sukses di berbagai penghargaan musik, tetapi juga terkenal di bidang komposisi.
Dalam pertunjukan mini "The Steel Flower", menandai 15 tahun berkarya di dunia tarik suara, dengan rasa tanggung jawab seorang prajurit, ia memilih membawakan lagu-lagu ciptaannya tentang tanah air dan negaranya, seperti "The Party's Call to the Heart", "I'm Proud to Be the Future of Vietnam", "Vietnamese Fire", "Sen", "Hello Hanoi of the Future", "Touching the Sun"... Lagu-lagu ini telah dibawakan di berbagai acara politik besar. Patut dicatat, pertunjukan mini ini juga menampilkan banyak artis muda seperti grup Oplus, penyanyi Thu Thuy, Hong Duyen, Bich Ngoc, Le Minh Ngoc, Quang Huy, Mai Chi, dan Mai Trang, menghadirkan ruang musik yang muda sekaligus penuh emosi.
Menambah spektrum musik tentang tanah air dan negara, pada 10 Agustus, penyanyi muda Dinh Lan Huong berkolaborasi dengan Be Singer Arts Center untuk merilis video musik "Vut bay len Viet Nam" dengan melodi dan gambar yang menyentuh, mengungkapkan rasa terima kasih kepada generasi terdahulu dan membangkitkan aspirasi kaum muda. Video musik ini menceritakan kisah yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan melalui perspektif anak-anak yang polos. Sebanyak 50 siswa muda dari Be Singer Center membawakan lagu tersebut dengan bangga dan penuh rasa terima kasih yang mendalam kepada mereka yang telah mendahului mereka.
Diselingi cuplikan video musik para veteran yang mengunjungi Museum Sejarah Militer Vietnam, menciptakan momen-momen emosional. Karya ini digubah oleh musisi Duong Truong Giang dan Tram Tran, diaransemen dalam gaya pop dan simfoni, menghadirkan suasana megah dan heroik.
Tak hanya berhenti pada lagu-lagu baru, tren pembaruan musik revolusioner oleh seniman muda juga menghidupkan kembali "musik merah", mendekatkan genre ini kepada publik. April lalu, grup Oplus memperkenalkan proyek "#VN1945" untuk memperingati 80 tahun Revolusi Agustus dan Hari Nasional 2 September. Proyek ini merombak lagu-lagu revolusioner yang sudah dikenal seperti "Doan Ve Quoc Quan", "Tieng Bat Tren Soc Bom Bo", "Tinh Ca", "Noi Dao Xa", "Bai Ca Ho Chi Minh"... dengan gaya muda dan modern, namun tetap mempertahankan semangat heroik yang sama. Aransemen baru ini segera mendapat sambutan hangat di platform daring, menarik banyak penonton dari berbagai generasi.
Sebarkan cinta tanah air
Cinta tanah air dan tanah air dihembuskan ke dalam melodi-melodi baru oleh para seniman muda, menciptakan napas segar bagi kehidupan bermusik dan menyentuh hati para penonton, terutama kaum muda. Setiap proyek musik tak hanya sebuah karya seni, tetapi juga jembatan untuk menyebarkan cinta Tanah Air, membantu generasi masa kini untuk lebih memahami dan menghargai nilai perdamaian.
Musisi Duong Truong Giang, pencipta lagu "Vut bay len Viet Nam", berbagi: "Patriotisme selalu ada di hati setiap orang dan dapat diungkapkan dengan berbagai cara. Bagi para seniman, hal itu dapat diungkapkan melalui lirik dan nyanyian. Saat menulis "Vut bay len Viet Nam", saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada para ayah dan saudara yang telah berkorban demi kemerdekaan negara ini. Saya berharap lirik-lirik ini dapat membantu generasi muda menyadari bahwa perdamaian dan kebebasan saat ini telah ditukar dengan darah dan tulang dari banyak generasi sebelumnya."
Memiliki hasrat yang sama terhadap musik revolusioner, penyanyi Quang Minh (grup Oplus) mengatakan bahwa proyek "#VN1945" dijalankan dengan keinginan untuk menghembuskan modernitas ke dalam musik merah, agar terasa akrab, segar, namun tetap penuh kebanggaan. Ia berbagi: "Kami ingin musik menjadi benang merah yang menghubungkan berbagai generasi - dari mereka yang lahir selama perang, pascaperang, hingga Gen Z saat ini. Musik merah bukan hanya milik masa lalu, tetapi juga merupakan simbol patriotisme abadi. Apa pun eranya, siapa pun yang mendengarkannya merasa bangga dan bahagia."
Penyanyi Dinh Lan Huong, manajer proyek "Soaring Up Vietnam", menekankan bahwa ini bukan hanya sebuah karya musik, tetapi juga sebuah pelajaran hidup tentang rasa syukur dan kebanggaan nasional bagi anak-anak. "Melalui liriknya, generasi muda negeri ini akan lebih memahami tradisi sejarah, masa-masa ketika para leluhur kita dengan gigih membela negara, berkorban untuk meraih kemerdekaan, serta perjalanan panjang membangun negara saat ini," ungkap penyanyi Dinh Lan Huong.
Dapat dikatakan bahwa musik revolusioner selalu memiliki tempat istimewa dalam kehidupan spiritual masyarakat Vietnam, baik sebagai kenangan sejarah maupun sebagai sumber inspirasi untuk memupuk patriotisme. Melanjutkan sumber tersebut, generasi seniman muda masa kini tidak hanya memperbarui melodi yang sudah dikenal, tetapi juga menciptakan banyak karya baru, yang menyampaikan pesan tentang aspirasi untuk bangkit, kebanggaan, dan tanggung jawab bagi negara. Dengan memadukan semangat tradisional dan napas kontemporer, mereka berkontribusi untuk mendekatkan musik revolusioner kepada publik, sehingga melodi-melodi yang membanggakan ini terus bergema di hati generasi mendatang.
Sumber: https://hanoimoi.vn/nguoi-tre-gui-tinh-yeu-to-quoc-vao-nhung-giai-dieu-tu-hao-712967.html
Komentar (0)