Insiden tersebut terjadi di Sekolah Dasar Jianqiao di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang (Tiongkok). Sekolah ini berusia lebih dari 100 tahun dan dianggap sebagai salah satu lembaga pendidikan umum di wilayah tersebut.
Klip yang viral di media sosial menunjukkan empat siswa sekolah ini berdiri tegap di depan gerbang. Setiap kali mobil guru lewat, mereka langsung mengangkat tangan sebagai salam hormat seremonial Pionir Muda dan mengucapkan "selamat pagi" serempak. Dalam waktu kurang dari satu menit, mereka menyapa 10 mobil. Beberapa guru membalas lambaian tangan, tetapi sebagian besar mobil yang lewat bahkan tidak menurunkan kaca jendelanya.
Para siswa yang berdiri untuk menyambut mobil guru mereka dalam cuaca dingin menyebabkan kehebohan dalam opini publik (Foto: Douyin).
Video tersebut memperlihatkan siswa lain berdiri di lorong, melakukan tugas memeriksa perilaku teman-teman sekelasnya.
Klip ini menarik lebih dari 100.000 interaksi di media sosial Tiongkok, terbagi menjadi dua opini. Sebagian publik menganggap ini sebagai metode pengajaran etiket, yang berkontribusi dalam membangun rasa hormat kepada guru bagi anak-anak. Sebagian lainnya mengkritiknya, menganggapnya sebagai bentuk pendidikan yang konyol, dan memperingatkan bahwa kegiatan ini dapat membuat anak-anak salah mengartikan rasa hormat dengan kepatuhan buta, alih-alih kesetaraan dalam lingkungan pendidikan.
Salah satu akun berkomentar: "Mengapa guru tidak menanggapi sapaan siswa? Banyak siswa yang berjalan kaki di sekolah, dan mobil yang keluar masuk gerbang juga berbahaya."
Seorang pejabat sekolah mengatakan salam tersebut bersifat sukarela. Namun, kritik daring setelah insiden tersebut secara tidak langsung telah memengaruhi moral para siswa.
Sekolah sekarang menugaskan siswa untuk melakukan tugas patroli, termasuk memeriksa keamanan kampus, memantau kegiatan upacara, dan membantu mengelola makan siang.
Beberapa orang tua telah menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap situasi ini, dan salah satu dari mereka mengajukan keluhan kepada Biro Pendidikan setempat, dengan mengatakan bahwa anak-anak mereka harus bangun 30 menit lebih awal setiap hari agar bisa sampai di sekolah pukul 7:40.
"Berdiri dalam cuaca dingin untuk memberi isyarat agar mobil guru lewat sangat melelahkan. Lebih baik biarkan anak-anak tidur sepuluh menit lagi," kata seorang orang tua.
Orang tua lain mengunggah tangkapan layar obrolan grup kelas, yang menunjukkan bahwa sekolah benar-benar mengharuskan siswa datang lebih awal untuk menyambut guru di gerbang.
Baru-baru ini, Dinas Pendidikan setempat mengeluarkan surat teguran yang mengkritik keras kepala sekolah dan meminta pihak sekolah untuk melakukan perbaikan. Pihak sekolah juga berjanji untuk memasang polisi tidur dan pembatas jalan di gerbang sekolah, serta menyesuaikan materi pendidikan etika.
Kegiatan yang tidak biasa seperti ini bukanlah hal yang jarang terjadi di Tiongkok. Pada bulan Oktober, sebuah sekolah menengah pertama di provinsi Henan mengadakan "latihan membuat kesalahan" yang aneh, yang mengharuskan orang tua untuk berlutut dan membentuk "jembatan manusia" agar siswa dapat menyeberang.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/nha-truong-bi-chi-trich-vi-bat-hoc-sinh-dung-chao-giao-vien-giua-troi-lanh-20251123152115629.htm
Komentar (0)