| Slovakia menentang sanksi terhadap bahan bakar nuklir Rusia. (Sumber: TASS) |
Merujuk pada sanksi putaran ke-12 Uni Eropa terhadap Moskow, Menteri Blanar mengatakan: "Garis merah bagi kami adalah tidak boleh ada bahan bakar nuklir di dalamnya... pembangkit listrik tenaga nuklir kami belum mampu beralih ke bahan bakar alternatif."
Pembangkit listrik tenaga nuklir Slovakia, yang memasok sekitar 60% energi negara itu, sepenuhnya bergantung pada bahan bakar dari Rusia. Negara Eropa Timur ini berupaya mencari sumber bahan bakar alternatif dari mitra Barat, termasuk Amerika Serikat dan Prancis.
Pada bulan Agustus lalu, Branislav Strycek, CEO perusahaan listrik Slovakia, mengumumkan bahwa pengiriman pertama bahan bakar yang bukan berasal dari Rusia akan tiba di Slovakia "dalam waktu satu tahun".
Slovakia memiliki dua pembangkit listrik tenaga nuklir yang beroperasi: Mochovce, yang terletak 130 km di sebelah timur Bratislava, dan Bohunice, yang terletak di dekat desa Jaslovske Bohunice di bagian barat negara itu. Kedua fasilitas tersebut dibangun dengan bantuan dari Uni Soviet dan kemudian Rusia.
Para duta besar dari 27 negara anggota Uni Eropa sedang membahas paket sanksi ke-12 terhadap Moskow. Sebelumnya, Departemen Keuangan AS telah menjatuhkan sanksi kepada 14 perusahaan Rusia dan 3 kapal.
Menurut kementerian, VNIIR Transstroy, VNIIR Promelektro, VNIIR Gidroelektroavtomatika, serta perusahaan pelayaran Progress, yang terdaftar di Liberia, telah ditambahkan ke daftar sanksi.
Langkah-langkah Washington juga memengaruhi kapal tanker minyak Rusia Kazan, Ligovsky Prospekt, dan NS Century.
Sumber






Komentar (0)