Menurut Dr. Vo Hong Minh Cong, Wakil Direktur Rumah Sakit Rakyat Gia Dinh, penyakit yang ditularkan melalui saluran pencernaan sering muncul setelah banjir akibat makanan dan sumber air yang terkontaminasi. Penyakit yang umum termasuk diare akut, kolera, disentri, tifus, hepatitis A dan E. Agen penyebab utamanya adalah bakteri Vibrio cholerae (penyebab kolera), Salmonella (penyebab tifus), virus seperti Rotavirus, hepatitis A dan E, dan berbagai parasit.

Penyakit bawaan makanan ditularkan melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Gejala umumnya meliputi sakit perut, mual, dan diare yang sering; kolera dapat menyebabkan diare encer, sementara disentri sering menyebabkan feses berdarah. Jika tidak segera ditangani, pasien berisiko mengalami dehidrasi parah.
Untuk mencegah penyakit ini, Dr. Vo Hong Minh Cong menganjurkan agar masyarakat menggunakan air matang atau air kemasan; makanan harus dimasak dan tidak menggunakan makanan yang terendam banjir. Tangan harus dicuci secara teratur dengan sabun, kebersihan lingkungan harus dijaga, dan sampah harus dikumpulkan dengan benar.
Setelah banjir, genangan air menciptakan kondisi yang memungkinkan nyamuk berkembang biak, meningkatkan risiko demam berdarah, malaria, ensefalitis Jepang, dan Zika. Menurut Dr. Minh Cong, semua penyakit ini ditularkan oleh nyamuk pembawa patogen. Demam berdarah ditandai dengan demam tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri di belakang mata, nyeri otot, dan kemungkinan pendarahan subkutan. Malaria menyebabkan demam yang muncul beberapa kali, disertai anemia dan penyakit kuning. Ensefalitis Jepang dapat menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, muntah, gangguan kesadaran, dan kejang.
Oleh karena itu, masyarakat perlu membasmi tempat perkembangbiakan nyamuk dengan membersihkan tempat penampungan air, melepaskan ikan ke dalam akuarium, tidur dengan kelambu, dan menggunakan obat antinyamuk. Koordinasi dengan pihak berwenang dalam penyemprotan bahan kimia untuk membunuh nyamuk sangatlah penting.
Selain itu, kontak langsung dengan air banjir yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan jamur kulit, dermatitis, kudis, luka, mata merah, dan konjungtivitis. Patogen meliputi bakteri, virus, jamur, dan parasit. Gejala umum meliputi gatal, ruam, luka, mata merah, dan mata berair. Masyarakat harus membatasi kontak dengan air banjir, mengenakan alat pelindung diri saat terpaksa mengarungi air, dan membersihkan tubuh setelah terkena air kotor.
Penyakit lain juga berisiko setelah banjir, seperti leptospirosis, yang ditularkan melalui kulit yang luka atau selaput lendir saat bersentuhan dengan air atau lumpur yang mengandung urine hewan. Penyakit ini menyebabkan demam tinggi, nyeri otot, penyakit kuning, mata kuning, dan dapat menyebabkan gagal ginjal. Rabies juga meningkatkan risiko ketika anjing dan kucing panik, tersesat, dan rentan menggigit manusia. Influenza dan infeksi pernapasan dapat menyebar di tempat tinggal yang sempit dan lembap.
Pusat Pengendalian Penyakit Kota Ho Chi Minh (HCDC) menganjurkan agar masyarakat secara proaktif melindungi kesehatan mereka selama dan setelah banjir untuk meminimalkan kecelakaan dan penyakit. Selama banjir, masyarakat harus membatasi berjalan kaki atau berkendara melalui air yang dalam karena risiko kerusakan atau tersapu; menjauhlah dari area banjir karena kemungkinan terdapat kabel listrik yang putus dan berbahaya.
Setelah banjir surut, lingkungan seringkali sangat tercemar oleh mikroorganisme, debu, dan sampah. HCDC menganjurkan untuk menjaga kebersihan pribadi, membatasi kontak dengan air banjir; saat membersihkan, kenakan sepatu bot dan sarung tangan, serta cuci tangan dengan sabun setelah terkena air kotor.
Terkait sanitasi lingkungan, masyarakat perlu membersihkan rumah, menyingkirkan barang-barang yang rusak seperti bantal, kasur, karpet; menggosok dinding, langit-langit, dan lantai dengan air bersih dan deterjen; waspada terhadap serangga atau hewan yang bersembunyi di dalam rumah setelah banjir. Terkait keamanan pangan, jangan sekali-kali menggunakan makanan yang telah terkena air banjir; air minum harus direbus atau didisinfeksi dengan Cloramin B jika diduga terkontaminasi.
HCDC menganjurkan masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas medis jika mengalami gejala gangguan pencernaan, pernapasan, atau kulit yang tidak biasa untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan tepat waktu. Badan kesehatan meyakini bahwa pencegahan proaktif dan kepatuhan terhadap langkah-langkah keselamatan merupakan solusi penting untuk membantu melindungi kesehatan setiap keluarga selama musim hujan.
Sumber: https://baotintuc.vn/giai-ma-muon-mat/nhan-biet-va-phong-ngua-cac-benh-ly-thuong-gap-sau-bao-lu-20251125162905585.htm






Komentar (0)