Sebuah perusahaan di Jepang baru-baru ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk melatih karyawannya dalam menghadapi pelanggan yang sulit. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan adaptasi karyawan dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi situasi sulit dan penuh tekanan.
| Sebuah perusahaan di Jepang baru-baru ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk melatih karyawannya cara menghadapi pelanggan yang sulit. (Sumber: Shutterstock) |
Kebutuhan terus-menerus untuk berinteraksi dengan beragam pelanggan telah membuat karyawan di industri layanan telepon Jepang bekerja berlebihan, yang mengakibatkan kekurangan tenaga kerja yang berkelanjutan. Perusahaan teknologi Interactive-Solutions baru-baru ini menciptakan iRolePlay, sebuah alat bertenaga AI bernama ChatGPT yang melatih agen layanan pelanggan dengan simulasi percakapan.
ChatGPT, yang dikembangkan oleh OpenAI dan diluncurkan pada tahun 2022, mampu menghasilkan dialog yang nyata dan respons teks yang cerdas.
iRolePlay dapat mensimulasikan berbagai kepribadian pelanggan, membantu melatih staf layanan pelanggan secara efektif, demikian laporan Tokyo TV .
iRolePlay dapat membuat dan memberikan sesi pelatihan percakapan selama 30 menit. Dalam satu sesi, seorang relawan perempuan menangani simulasi keluhan AI tentang komputer yang tidak terhubung ke internet.
Klien AI yang didukung iRolePlay itu memulai dengan frustrasi: "Sudah kubilang berkali-kali, komputerku tidak bisa terhubung!" Relawan itu menjawab dengan tenang, menyarankan: "Bisakah kau coba menyalakan ulang perangkatnya?" Saat itu, klien AI itu dengan marah menjawab: "Sudah kucoba, tapi tidak berhasil!".
Ketika pasien relawan menyarankan untuk me-reboot router, nada AI juga berubah: "Oh, oke, sekarang sudah terhubung."
Salah satu peneliti perusahaan, Kiyoshi Sekine, mengatakan program pelatihan AI akan membantu karyawan baru berlatih menghadapi situasi emosional tak terduga dengan tenang sebelum mulai bekerja. "Mengalami pelanggan yang sulit melalui AI membantu mempersiapkan karyawan baru dan mengurangi kebingungan serta stres dalam situasi kehidupan nyata," ujarnya.
Para pendukung iRolePlay memujinya sebagai terobosan teknologi: “AI terkadang lebih sulit ditangani daripada manusia, sehingga sangat cocok untuk melatih staf.”
| Teknologi ini menggunakan AI untuk menciptakan simulasi percakapan dengan pelanggan. (Sumber: QQ.com) |
"Kondisi kerja staf layanan pelanggan jauh lebih buruk daripada yang dipikirkan orang," kata seorang pengamat daring. "Beberapa pelanggan punya kebiasaan menggunakan staf layanan sebagai wadah pelampiasan."
Survei terkini juga menemukan bahwa hampir separuh pekerja industri jasa di Jepang telah menghadapi kemarahan pelanggan, termasuk tuntutan yang tidak masuk akal, pelecehan verbal, kekerasan, dan pelecehan media sosial.
Dengan manfaatnya yang luar biasa, teknologi AI semakin banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan Jepang. Pada bulan Juli, jaringan supermarket Jepang, AEON, memperkenalkan sistem AI untuk mengevaluasi dan menstandardisasi senyum karyawan.
Pada bulan April 2024, sebuah perusahaan rintisan yang berkantor pusat di Tokyo juga meluncurkan alat AI yang dapat memprediksi niat karyawan untuk berhenti bekerja dengan menganalisis data seperti catatan kehadiran dan detail wawancara di platform daring.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)