Laba -laba janda bangsawan hanya berukuran sekitar 1 cm, tetapi dapat berburu vertebrata berkat racunnya yang ampuh dan benang sutranya yang kuat.
Seekor laba-laba janda yang tampak gagah menaklukkan seekor tikus kerdil. Video : Science Alert
Sebagian besar laba-laba tidak menimbulkan bahaya yang berarti bagi manusia, termasuk laba-laba janda palsu mulia ( Stadoda nobilis ). Namun, predator ini, yang hanya berukuran sekitar 1 cm, memiliki kekuatan yang jauh melampaui imajinasi. Misalnya, menurut penelitian baru, ia dapat berburu vertebrata seperti kadal, kelelawar, dan bahkan tikus kesturi, seperti yang dilaporkan Science Alert pada 26 Agustus.
Ahli zoologi Dawn Sturgess dari Universitas Galway merekam seekor laba-laba janda mulia betina yang memangsa tikus kerdil ( Sorex minutus ) di sebuah rumah di Chichester, Inggris selatan. Penelitian yang dipimpin oleh ahli zoologi Michel Dugon dari Universitas Galway ini diterbitkan dalam jurnal Ecosphere.
Dibandingkan dengan laba-laba janda kerdil mulia, tikus kerdil berukuran raksasa, biasanya berukuran sekitar 5 cm panjangnya ditambah ekornya yang sepanjang 4 cm. Panjangnya lebih dari tiga kali lipat panjang laba-laba, tidak termasuk ekor, dan beratnya sekitar 10 kali lipat. Seperti laba-laba janda sejati (termasuk laba-laba janda hitam dan laba-laba punggung merah), laba-laba janda kerdil mulia memangsa mangsa besar menggunakan kombinasi racun yang ampuh dan benang sutra yang kuat.
Tim peneliti melaporkan bahwa tikus kerdil tetap hidup saat terperangkap di jaring laba-laba, bahkan dengan gerakan minimal. Hal ini mungkin disebabkan oleh neurotoksin kuat laba-laba, yang dengan cepat melumpuhkan otot dan saraf. Laba-laba bergerak bolak-balik antara tikus kerdil dan balok di atas jendela, menggunakan sutranya untuk menarik mangsanya ke atas sekitar 25 cm.
Setelah 20 menit, laba-laba itu telah menarik mangsanya ke atas balok, sebagian tersembunyi dari pandangan. Ia membungkus tikus kerdil itu dengan sutranya, memakannya selama tiga hari, dan kemudian menjatuhkan sisa-sisa yang tertinggal di jaring. Tim ahli mengatakan bahwa yang tersisa hanyalah bulu, tulang, dan kulit.
Tidak jelas bagaimana tepatnya laba-laba itu menangkap tikus kerdil, tetapi kemungkinan besar ini bukan kebetulan. Tikus itu mungkin telah memanjat semak wisteria di dekat jendela kamar tidur dan terperangkap oleh sutra laba-laba, lumpuh oleh racunnya, lalu tergantung di balok.
Tim peneliti menjelaskan bahwa ini adalah laporan ketiga dalam lima tahun terakhir tentang laba-laba janda mulia yang menangkap vertebrata, dan metode mereka menunjukkan bahwa mereka telah beradaptasi untuk berburu jenis mangsa ini. Ini adalah pertama kalinya anggota keluarga Theridiidae tercatat berburu tikus kesturi di Irlandia dan Inggris. Ini juga pertama kalinya di dunia seekor laba-laba berburu tikus kesturi.
Laba-laba janda palsu mulia (Noble False Widow Spider) berasal dari Madeira dan Kepulauan Canary, tetapi telah menjadi spesies invasif di beberapa bagian dunia lainnya, termasuk Inggris. Spesies invasif ini dapat menyebabkan masalah bagi manusia dan satwa liar, sehingga penelitian lebih lanjut tentang laba-laba ini sangat penting.
Thu Thao (Menurut Science Alert )
Tautan sumber






Komentar (0)