Pada tanggal 9 November, Universitas Terbuka Kota Ho Chi Minh berkoordinasi dengan perusahaan Jepang untuk menyelenggarakan Japan Job Fair 2024.
Bursa Kerja Jepang 2024 menarik minat 22 perusahaan Jepang, termasuk 17 perusahaan dari Jepang dan 5 perusahaan Jepang di Vietnam seperti Techno Pro, Katsura Vietnam, Tagger Travel, DataX, Nippon Express, Sugino... Lowongan pekerjaan tersedia di berbagai bidang seperti bahasa asing, teknologi informasi, konstruksi, teknologi rekayasa, transportasi...
Bursa Kerja Jepang menarik perhatian banyak mahasiswa Vietnam. (Foto: VNA) |
Selain kegiatan pengenalan dan rekrutmen langsung, Pameran ini juga merupakan kesempatan bagi mahasiswa Vietnam untuk mempelajari budaya, kuliner , lingkungan kerja, serta negara dan masyarakat Jepang. Melalui stan promosi dan kuliner khas, mahasiswa akan diperkenalkan dan cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja di masa mendatang. Dengan demikian, angka mahasiswa Bahasa Jepang yang mendapatkan pekerjaan setelah lulus akan meningkat hingga 100%, memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja yang terus meningkat.
Berbicara pada upacara pembukaan, Dr. Le Xuan Truong, Wakil Rektor Universitas Terbuka Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa setelah lebih dari 15 tahun penyelenggaraan, Bursa Kerja Jepang telah menjadi jembatan aktif antara mahasiswa dan perusahaan. Di saat yang sama, Bursa Kerja Jepang juga mendukung sekolah-sekolah dengan informasi dua arah untuk meningkatkan proses pelatihan agar lebih dekat dengan kenyataan, memenuhi persyaratan ketat pasar tenaga kerja domestik dan asing.
Menurut Ibu Pham Minh Tu, Wakil Kepala Departemen Bahasa Jepang, Universitas Terbuka Kota Ho Chi Minh, dalam beberapa tahun terakhir, hubungan kerja sama antara perusahaan Jepang dan Vietnam semakin erat. Perusahaan-perusahaan di Jepang cenderung merekrut tenaga kerja Vietnam untuk bekerja di Jepang, sehingga peluang kerja bagi mahasiswa jurusan Bahasa Jepang sangat terbuka. Bahkan, di Universitas Terbuka Kota Ho Chi Minh, 100% mahasiswa lulusan jurusan Bahasa Jepang telah mendapatkan pekerjaan.
"Sebelumnya, perusahaan-perusahaan Jepang yang datang ke Vietnam untuk merekrut tenaga kerja seringkali melalui perusahaan perantara, tetapi kini unit-unit ini cenderung langsung mendatangi tempat-tempat pelatihan untuk merekrut tenaga kerja secara langsung. Hal ini tidak hanya membantu perusahaan mengakses sumber daya manusia berkualitas secara langsung, tetapi juga menciptakan kondisi bagi sekolah untuk mendengarkan kebutuhan pasar tenaga kerja yang sebenarnya, sehingga dapat menyesuaikan program pelatihan," ujar Ibu Pham Minh Tu.
Para pelaku usaha mewawancarai langsung para mahasiswa yang berpartisipasi dalam Pameran. (Foto: VNA) |
Ibu Pham Minh Tu menambahkan bahwa karena kondisi rekrutmen perusahaan Jepang semakin sulit, mahasiswa tidak hanya perlu memiliki gelar bahasa Jepang tetapi juga keterampilan profesional seperti restoran, hotel, penerjemahan dan interpretasi, serta bahasa Inggris dan Korea. Mahasiswa juga perlu memahami budaya Jepang agar dapat bekerja di perusahaan-perusahaan ini. Berdasarkan persyaratan ini, sekolah perlu membangun program pelatihan yang tepat dan berkualitas untuk membantu lulusan jurusan Bahasa Jepang di Vietnam mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
[iklan_2]
Sumber: https://thoidai.com.vn/nhieu-doanh-nghiep-nhat-muon-tuyen-dung-sinh-vien-viet-nam-207120.html
Komentar (0)