Selama perjalanan kerja kami ke Batalyon 3, Resimen 1, Divisi 324, kami dikejutkan oleh pemandangan hijau yang teduh. Di tengah-tengah kampus Kompi 9, 10, 11, dan 12, deretan pohon nangka Thailand setinggi lebih dari 3 meter telah membentangkan tajuk hijaunya, setiap nangka tampak montok dan berwarna keemasan di bawah sinar matahari pagi. Di bawah tanah merah, keringat para prajurit meresap ke setiap pohon, kini kembali bersama aroma manis buah matang. Ruang barak pun terasa dekat dan hangat, bagaikan taman pedesaan yang damai tepat di jantung unit.
Mayor Trinh Van Nam, Komandan Batalyon 3, dengan gembira berkata: “Menanggapi gerakan penghijauan yang dicanangkan oleh Komite Partai Divisi, Batalyon telah menanam lebih dari 350 pohon nangka Thailand. Setelah hampir 5 tahun, pohon-pohon tersebut telah menghasilkan buah berkualitas tinggi, mencapai lebih dari 1.750 buah per tahun, yang melengkapi sumber pangan sekaligus berkontribusi menciptakan lanskap barak yang hijau, bersih, dan indah.”
Kegembiraan para perwira dan prajurit Batalyon 3, Resimen 1, Divisi 324 atas hasil penghijauan barak. |
Yang membuat kami terkesan bukan hanya buah-buahnya yang lebat, tetapi juga perawatan yang diberikan para prajurit kepada setiap pohon. Sejak benih ditanam, para prajurit ditugaskan untuk bergantian menyiram, memupuk, menyiangi, dan menumpuk akarnya. Tugas-tugas yang tampaknya kecil ini ternyata membutuhkan ketekunan, disiplin, dan semangat tim.
Letnan Senior Nguyen Viet Trung, Komisaris Politik Kompi 12, berbagi: “Pohon nangka memberikan keteduhan, buahnya manis, dan membantu menghijaukan ruang. Di bawah pohon-pohon tersebut, para prajurit dapat duduk dan beristirahat setelah jam-jam latihan yang menegangkan. Udara sejuk tidak hanya menghilangkan rasa lelah tetapi juga membantu para perwira dan prajurit lebih erat, menganggap unit ini sebagai rumah bersama.”
Faktanya, gerakan penanaman pohon buah di instansi dan unit Divisi 324 telah memberikan dampak positif. Tak hanya meningkatkan kehidupan material, nangka Thailand juga berkontribusi memperkaya kehidupan spiritual para prajurit. Setiap kali panen, para prajurit memiliki lebih banyak sumber makanan dan merasa bangga dengan hasil kerja keras mereka.
Berjalan menyusuri kompi-kompi, mudah untuk menemukan "sudut-sudut taman prajurit" yang penuh vitalitas. Kompi 9 memiliki deretan pohon nangka yang lurus di sepanjang jalan setapak, hijau seperti dinding alami. Kompi 10 dengan cerdik memadukan bunga dan tanaman hias, mengubah halaman unit menjadi kampus yang penuh warna. Kompi 11 dan 12 juga membangun taman-taman kecil, dengan pohon buah-buahan dan hamparan rumput, menciptakan suasana alam yang harmonis dan semarak. Deretan pohon tersebut tidak hanya memberikan keteduhan tetapi juga membangkitkan kebanggaan setiap prajurit, karena tangan merekalah yang telah membuat barak lebih teratur, hijau, bersih, dan indah.
Berbagi "pengalaman nyata" Resimen 1 dengan Kolonel Nguyen Huy Long, Sekretaris Partai dan Komisaris Politik Divisi 324, kami semakin memahami efektivitas gerakan ini. "Berkat pemilihan varietas yang proaktif dan perawatan yang cermat, setelah hampir 5 tahun, nangka Thailand telah menghasilkan panen yang stabil. Buah yang matang merupakan hidangan favorit para prajurit, buah yang masih hijau diasamkan dengan acar sawi hijau—hidangan sederhana yang berkontribusi pada peningkatan mutu makanan sehari-hari. Ini adalah cara yang kreatif dan praktis untuk melakukan berbagai hal dalam kondisi latihan yang penuh tekanan dengan waktu terbatas. Gerakan penanaman pohon buah, termasuk nangka Thailand, telah menjadi keindahan budaya, baik untuk meningkatkan produksi maupun membangun lingkungan hidup yang ramah," ungkap Kolonel Nguyen Huy Long.
Gerakan ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kesadaran akan perlindungan lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kecintaan terhadap pekerjaan dalam diri setiap prajurit. Dengan merawat pohon, para perwira dan prajurit membentuk kebiasaan keterikatan, menganggap barak sebagai rumah kedua.
Setelah berhari-hari menjalani latihan, praktik, dan gladi resik yang intens dan mendesak, para perwira dan prajurit Divisi 324 masih memanfaatkan setiap waktu istirahat untuk merawat pohon, memangkas dahan, dan merawat akar. Tangan mereka yang kapalan akibat senjata dan tempat latihan, kini terasa lembut saat membelai setiap tunas muda. Gambaran itu menggambarkan sosok seorang prajurit di masa damai, yang teguh memegang senjatanya, piawai dalam pekerjaan produksi, sekaligus tahu cara menciptakan dan menjaga lingkungan hidup yang bersih.
Berjalan di barak-barak instansi dan satuan Divisi 324 hari ini, kami dengan mudah merasakan semangat baru yang meluap. Deretan pohon nangka yang berbuah lebat, tandan pisang kuning yang ranum... tak hanya menjadi sumber makanan, tetapi juga simbol semangat mengatasi kesulitan, kegigihan, dan kreativitas para prajurit. Berpamitan dengan para perwira dan prajurit Divisi 324 di bawah sinar matahari keemasan, kami mendengar gemerisik dedaunan, seakan menceritakan kisah indah tentang solidaritas, ketekunan, dan keimanan. Saya berpikir, dari pepohonan nangka yang hijau ini, barak tak hanya menjadi tempat pelatihan dan pembinaan, tetapi juga menjadi atap hijau—tempat menumbuhkan harapan dan solidaritas erat para prajurit Divisi 324.
Artikel dan foto: HONG KHANH CHI
Sumber: https://www.qdnd.vn/quoc-phong-an-ninh/xay-dung-quan-doi/nhung-mua-qua-ngot-tu-phong-trao-xanh-hoa-doanh-trai-847476






Komentar (0)