Karena keyakinan bahwa "anak perempuan tidak perlu banyak belajar", orang tuanya tidak ingin ia melanjutkan pendidikan setelah lulus SMA. Di pedesaan miskin hampir 40 tahun yang lalu, anak perempuan biasanya putus sekolah lebih awal untuk membantu menghidupi keluarga, lalu menikah. Namun, di lubuk hatinya, gadis muda itu, api kecintaannya pada dunia pendidikan telah berkobar sejak masa sekolahnya. Ia bermimpi suatu hari nanti berdiri di podium, mengajar, dan menginspirasi siswa seperti para guru yang telah membimbingnya.
Mengatasi prasangka dan pertentangan keluarga, ia bertekad untuk lulus ujian masuk Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan setempat. Masa-masa kuliah di ruang kuliah memang penuh tantangan, minim materi dan kurangnya simpati keluarga, tetapi juga merupakan perjalanan untuk membentuk karakter dan memupuk kecintaannya pada profesi tersebut. Setelah lulus, ia ditugaskan untuk mengajar Sastra di sebuah sekolah menengah pertama di pedesaan. Dengan kecintaannya pada profesi tersebut, ia selalu gigih dan berdedikasi untuk mewariskan ilmu, membantu banyak generasi siswa mencintai karya tulis, merasakan keindahan bahasa dan kehidupan; serta menjadi orang yang berguna bagi masyarakat.
Setelah lebih dari 30 tahun berkarier di dunia pendidikan, ia masih mempertahankan semangat yang kuat dan hangat untuk profesinya seperti di awal. Ia bukan hanya seorang guru yang baik, tetapi juga seorang saudari, ibu kedua bagi murid-muridnya, yang selalu mendengarkan dengan saksama, berbagi, dan menyemangati mereka untuk mengatasi kesulitan dalam belajar dan hidup. Banyak generasi murid-muridnya telah tumbuh dewasa, beberapa di antaranya telah menjadi rekan kerjanya, hal ini membuatnya semakin bangga dengan pekerjaannya.
Kini, dengan rambutnya yang mulai memutih, setiap kali ia mengenang masa lalu, ia selalu merasa puas. Profesi gurulah yang memberinya kegembiraan dan kebahagiaan, kebahagiaan menebar ilmu, menyaksikan siswa bertumbuh, dan berkontribusi sedikit bagi tujuan mulia mendidik manusia. Kisah perjalanannya mengatasi prasangka demi meraih mimpi merupakan bukti nyata akan tekad, keyakinan, dan kecintaan terhadap profesi guru masa kini.
Sains
Sumber: https://baodongnai.com.vn/van-hoa/chao-nhe-yeu-thuong/202511/niem-vui-nghe-giao-1fc106a/






Komentar (0)