Hari ini (7 Desember), pihak berwenang di Den Haag, rumah bagi Mahkamah Kriminal Internasional (ICC), mengonfirmasi bahwa sebuah gedung apartemen tiga lantai di kota Belanda itu sebagian runtuh setelah terjadi kebakaran dan ledakan yang penyebabnya tidak diketahui.
Markas Besar Mahkamah Pidana Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda
AFP pada 7 Desember mengutip departemen pemadam kebakaran kota Den Haag yang mengatakan bahwa unit-unit sedang sibuk menyelamatkan dan mencari orang-orang di dalam gedung apartemen yang meledak, sambil meningkatkan pemadaman kebakaran.
Tidak jelas berapa banyak orang yang berada di gedung apartemen pada saat ledakan terjadi, berapa banyak orang yang terkena dampak, dan apa yang menyebabkan insiden tersebut.
Menurut situs berita lokal Regio15, beberapa orang dibawa pergi dari tempat kejadian.
Beberapa apartemen di lantai atas hancur setelah ledakan, menurut Regio15.
Kantor berita AFP melaporkan puing-puing berserakan di mana-mana, beberapa jendela pecah.
Gambar awal di NOS TV menunjukkan puluhan truk pemadam kebakaran berjuang memadamkan api, dan petugas pemadam kebakaran mendobrak pintu untuk masuk ke dalam gedung apartemen.
Gedung apartemen yang meledak terletak tak jauh dari pusat kota. Insiden ini menarik perhatian karena kota tersebut merupakan lokasi Mahkamah Pidana Internasional (ICC).
Pengadilan ini bertanggung jawab untuk mengadili dan mengadili individu yang dituduh melakukan kejahatan internasional paling serius, termasuk kejahatan perang, genosida, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Kepala negara terkini yang mendapat surat perintah penangkapan dari ICC adalah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang dalam konflik dengan Hamas di Jalur Gaza.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/no-o-the-hague-mot-phan-chung-cu-do-sap-185241207142908067.htm
Komentar (0)