
Citra satelit menunjukkan abu dari letusan gunung berapi Hayli Gubbi di Ethiopia melayang melintasi Laut Merah pada 23 November - Foto: REUTERS
Menurut kantor berita AFP pada tanggal 24 November, Pusat Penasihat Abu Vulkanik Toulouse (VAAC) mengatakan bahwa gunung berapi Hayli Gubbi di wilayah Afar (Ethiopia) meletus untuk pertama kalinya dalam hampir 12.000 tahun, menciptakan kolom abu setinggi 14 km dan melayang melintasi Laut Merah ke Yaman, Oman, India, dan Pakistan.
Gunung berapi di Ethiopia meletus 'seperti bom' setelah 12.000 tahun
Menurut VAAC, gunung berapi tersebut, yang tingginya sekitar 500 meter, terletak di Lembah Rift, wilayah yang secara geologis aktif di pertemuan dua lempeng tektonik. Letusan tersebut tercatat berlangsung selama beberapa jam pada 23 November.
Pejabat setempat Mohammed Seid mengatakan tidak ada laporan korban jiwa, tetapi letusan tersebut dapat berdampak ekonomi pada masyarakat penggembala di sekitar wilayah tersebut.
“Meskipun tidak ada korban jiwa atau kehilangan ternak, banyak desa tertutup abu, sehingga ternak tidak punya makanan,” katanya.
Bapak Seid mengatakan sebelumnya tidak ada catatan letusan Hayli Gubbi dan khawatir penghidupan warga akan terancam.
Warga yang tinggal di area tersebut mengatakan mereka mendengar suara ledakan keras dan getaran seperti "bom tiba-tiba meledak". Data satelit menunjukkan gumpalan asap putih tebal membubung tinggi dan menyebar.
Sementara itu, menurut kantor berita Reuters pada 25 November, dua maskapai penerbangan India—Air India dan Akasa Air—telah membatalkan sejumlah penerbangan akibat awan abu dari letusan gunung berapi Hayli Gubbi di Ethiopia yang memengaruhi operasional penerbangan. Air India membatalkan 11 penerbangan untuk memeriksa keselamatan pesawat, sementara Akasa menghentikan penerbangan ke Timur Tengah seperti Jeddah, Kuwait, dan Abu Dhabi.
Menurut Program Vulkanisme Global Smithsonian Institution, Hayli Gubbi tidak memiliki catatan letusan selama seluruh periode Holosen, yang dimulai sekitar 12.000 tahun yang lalu pada akhir Zaman Es terakhir.
Simon Carn, seorang ahli vulkanologi di Universitas Teknologi Michigan, juga mengonfirmasi di Bluesky bahwa Hayli Gubbi “tidak memiliki catatan letusan Holosen,” yang menunjukkan bahwa ini adalah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam lebih dari satu milenium.
Gunung berapi di Indonesia meletus, lebih dari 500 orang dievakuasi

Tanah tertutup abu vulkanik setelah letusan Gunung Semeru di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Indonesia pada 20 November - Foto: AFP
Menurut Kantor Berita Antara (Indonesia), hingga 24 November, letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur pada 19 November telah melukai tiga orang dengan serius dan memaksa sedikitnya 528 warga untuk segera mengungsi, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pemerintah setempat mempertahankan tingkat kewaspadaan gunung berapi pada level IV - level tertinggi - dan mengumumkan keadaan darurat hingga 26 November.
Menurut BNPB, tiga orang yang terluka saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Haryoto. Letusan tersebut juga menyebabkan kerusakan parah dengan lebih dari 204 hektar lahan pertanian hancur, 21 rumah rusak berat, serta sebuah lembaga pendidikan, sebuah fasilitas medis, dan sebuah pembangkit listrik rusak.
Selain itu, sekitar 178 orang termasuk pendaki, pemandu dan staf wisata terjebak di stasiun Ranu Kumbolo pada saat letusan, tetapi sekarang aman karena daerah tersebut keluar dari jalur aliran udara panas.
Menurut Badan Geologi Indonesia, letusan tersebut terjadi pada pukul 04.00 sore tanggal 19 November (waktu setempat), menciptakan kolom debu dan asap setinggi sekitar 2 kilometer dan aliran gas piroklastik yang sangat panas dan abu hingga 7 kilometer panjangnya dari kawah.
Pemerintah telah mendistribusikan banyak barang penting seperti kasur, terpal, selimut, masker medis, kantong sampah, perlengkapan kebersihan pribadi, beserta 1.000 makanan siap saji dan 200 paket kebutuhan pokok.
Para pejabat memperingatkan risiko aktivitas vulkanik lebih lanjut dan mengimbau masyarakat untuk menjauhi zona bahaya di sekitar Gunung Semeru. Zona bahaya meluas hingga radius 8 km di sekitar kawah.
Gunung Semeru - juga dikenal sebagai Mahameru (berarti "gunung agung"), gunung tertinggi di Pulau Jawa - adalah salah satu dari 129 gunung berapi aktif di Indonesia. Gunung ini meletus dahsyat pada tahun 2021, menewaskan 51 orang dan melukai ratusan lainnya.
Indonesia terletak di "cincin api" Pasifik sehingga gempa bumi dan letusan gunung berapi sering terjadi.

Awan abu pekat pascaerupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, 19 November - Foto: AFP

Alat berat membersihkan abu di depan rumah yang hancur akibat aliran piroklastik di Desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, pada 21 November - Foto: AFP
Sumber: https://tuoitre.vn/nui-lua-ethiopia-bat-ngo-phun-nhu-bom-no-sau-12-000-nam-ngu-yen-20251125124711381.htm






Komentar (0)