Menurut Washington Post, mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan niatnya untuk mengenakan pajak tetap sebesar 60% pada barang impor dari China jika ia kembali ke Gedung Putih.
Namun, para ahli memperingatkan bahwa jika keputusan pajak tersebut benar-benar terjadi, dampaknya akan negatif terhadap perekonomian global. Erica York, ekonom senior di Tax Foundation, mengatakan: "Perang dagang 2018-2019 sangat merugikan. Keputusan ini akan membalikkan dan memecah perdagangan global ke tingkat yang belum pernah kita lihat selama berabad-abad."
Menurut laporan Dewan Bisnis AS-Tiongkok dari konsultan keuangan Oxford Economics yang diterbitkan pada November 2023, penghentian permanen perdagangan normal dengan Tiongkok akan merugikan perekonomian negara tersebut sebesar $1,6 triliun.
Hubungan antara Washington dan Beijing telah memburuk secara signifikan di bawah pemerintahan Trump, seiring memanasnya perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut. Selama masa jabatannya, Trump telah mengenakan tarif sebesar 25% untuk barang senilai sekitar $150 miliar dan tarif sebesar 7,5% untuk barang senilai $100 miliar lainnya. Tiongkok juga telah merespons dengan tarif berturut-turut atas impor dari AS.
Tekad Donald Trump untuk meningkatkan perang dagang dengan Beijing mencerminkan kebijakan ekonomi yang ingin difokuskan oleh mantan presiden tersebut dalam pemilihan umum 2024.
SELATAN
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)