Menurut RT pada 27 November, Presiden Rusia Putin mengatakan masalah utama yang menghambat proses perdamaian di Ukraina adalah "pertikaian" mengenai pandangan yang berseberangan di Barat tentang cara mengakhiri konflik Rusia-Ukraina.
Berbicara pada konferensi pers di Bishkek, Kyrgyzstan, pada tanggal 27 November, Presiden Putin merujuk pada kontak antara AS dan Rusia, termasuk pertemuan di Alaska dengan Presiden AS Donald Trump, dan mengatakan ia yakin mereka telah mengklarifikasi posisi kedua belah pihak dan langkah apa yang dapat membantu mengakhiri permusuhan.
"Masalahnya bukan kita. Masalahnya adalah 'pertikaian' antara pandangan yang berbeda di Barat dan di sini, di Amerika Serikat, tentang apa yang sedang terjadi dan apa yang perlu dilakukan untuk mengakhiri konflik ini," kata Presiden Putin.

AS sebelumnya telah merilis rancangan rencana perdamaian berisi 28 poin untuk mengakhiri konflik Rusia-Ukraina. Menurut informasi yang bocor, rencana tersebut mengharuskan Kiev untuk meninggalkan ambisinya bergabung dengan NATO, meninggalkan klaim teritorialnya, dan membatasi kekuatan militernya hingga 600.000.
Negara-negara Eropa Barat yang mendukung Kiev telah menolak rancangan rencana AS dan sedang mempersiapkan proposal terpisah. Proposal ini dikabarkan telah menghapus atau mengubah isu-isu kunci seperti konsesi teritorial, upaya Ukraina untuk bergabung dengan NATO, dan jumlah tentara Ukraina. Proposal ini kabarnya mencakup jaminan keamanan bagi Ukraina yang dimodelkan berdasarkan Pasal 5 Pertahanan Kolektif NATO, yang mewajibkan negara-negara penjamin untuk melindungi Ukraina dari potensi agresi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kemudian mengatakan ingin bertemu Presiden Trump untuk membahas rencana tersebut lebih lanjut. Namun, pemimpin AS tersebut mengatakan ia hanya akan bertemu Presiden Zelensky ketika kesepakatan damai "dalam tahap akhir".
Moskow menyambut baik upaya Presiden Trump, dengan mengatakan bahwa proposal AS dapat menjadi dasar bagi penyelesaian damai final. Rusia juga menuduh negara-negara Eropa yang mendukung Kiev mencoba menyabotase upaya perdamaian dan mendistorsi rencana tersebut "untuk kepentingan mereka sendiri".
Presiden Putin mengatakan AS telah mempertimbangkan posisi Rusia di "area tertentu", tetapi isu-isu fundamental lainnya perlu dibahas secara serius. Delegasi AS diperkirakan akan mengunjungi Moskow minggu depan untuk membahas rencana perdamaian yang diusulkan.
>>> Pembaca diundang untuk menonton lebih banyak video tentang pertemuan puncak Rusia-AS di Alaska pada bulan Agustus 2025
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/ong-putin-noi-ve-tro-ngai-chinh-trong-tien-trinh-hoa-binh-ukraine-post2149072357.html






Komentar (0)