Presiden Vladimir Putin akan hadir dan menyampaikan pandangan Rusia tentang situasi dunia terkini pada pertemuan puncak para pemimpin ekonomi G20, yang dijadwalkan berlangsung daring pada tanggal 22 November dan diselenggarakan oleh India.
Presiden Vladimir Putin di forum budaya internasional di St. Petersburg (Rusia) pada 17 November
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengonfirmasi informasi tersebut pada 20 November. "Ya, pidatonya direncanakan. Programnya jelas, bahwa situasi saat ini sangat tidak stabil. Tentu saja, posisi Rusia akan dijabarkan. Pidatonya sudah diketahui secara luas, konsisten, dan berimbang," kata Peskov.
Jurnalis televisi pemerintah Rusia Pavel Zarubin menulis di saluran Telegram bahwa konferensi mendatang akan menjadi acara pertama dalam waktu yang lama yang menampilkan Presiden Putin dan para pemimpin Barat.
Apa kata Kremlin tentang kemungkinan Tn. Putin mencalonkan diri lagi sebagai presiden Rusia pada tahun 2024?
New Indian Express mengutip Duta Besar AS untuk India, Eric Garcetti, yang mengatakan bahwa belum dapat dipastikan apakah Presiden Joe Biden akan menghadiri acara tersebut karena AS sedang mempersiapkan Thanksgiving. Bapak Garcetti mencatat bahwa Presiden Biden telah menghadiri KTT G20 di India pada bulan September dan bahwa hubungan bilateral lebih kuat dari sebelumnya.
Dalam pengumuman lain, kantor berita TASS melaporkan bahwa Presiden Putin juga menghadiri konferensi daring luar biasa pada 21 November yang dihadiri para pemimpin negara-negara ekonomi berkembang (BRICS) mengenai eskalasi konflik Israel-Palestina. BRICS beranggotakan India, Brasil, Afrika Selatan, Rusia, dan Tiongkok. Enam negara lain, termasuk Arab Saudi, Mesir, Argentina, Uni Emirat Arab (UEA), Etiopia, dan Iran, juga diundang untuk berpartisipasi. Negara-negara inilah yang akan resmi menjadi anggota BRICS pada awal 2024.
Media Iran melaporkan bahwa KTT luar biasa tersebut diprakarsai oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menghadiri pertemuan tersebut. Kantor Presiden Afrika Selatan, yang memegang jabatan presiden bergilir BRICS, menyatakan bahwa para peserta akan mengomentari krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan diharapkan akan mengadopsi pernyataan bersama.
Titik Bentrokan: Penembak Jitu Ukraina Pecahkan Rekor; Israel 'Memata-matai' Terowongan Hamas
Sebelumnya, Presiden Putin mengkritik Barat karena meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, dan Israel karena melancarkan operasi militer di Gaza. Ia menyarankan agar Rusia dapat berperan sebagai mediator antara kedua pihak.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)