(Dan Tri) - Utusan khusus AS yang bertanggung jawab atas Ukraina dan Rusia mengatakan bahwa sanksi terhadap Rusia saat ini hanya pada level 3 dari skala 10 dalam hal tingkat kerusakan ekonomi .

Energi Rusia adalah salah satu target dalam paket sanksi Barat (Foto: TASS).
Utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Rusia dan Ukraina, Keith Kellogg, mengatakan pada 6 Februari bahwa pemerintah AS menganggap sanksi yang berlaku saat ini terhadap Rusia tidak memadai dan "hanya pada level 3" dari skala 10. Ia menambahkan bahwa Washington sedang mempertimbangkan kemungkinan memperketat sanksi terhadap sektor energi Rusia.
"Kita bisa benar-benar memperketat sanksi, terutama pada produksi dan ekspor minyak. Dampaknya akan sangat besar untuk menciptakan sesuatu," ujar Kellogg kepada New York Post .
AS dan sekutu Eropanya telah meningkatkan sanksi terhadap Rusia setelah Moskow mencaplok semenanjung Krimea pada tahun 2014.
Pada tanggal 10 Januari, lebih dari seminggu sebelum akhir masa jabatannya, pemerintahan mantan Presiden AS Joe Biden mengumumkan paket sanksi skala besar terhadap industri minyak dan gas Rusia.
Sanksi tersebut berlaku untuk perusahaan Rusia Gazprom Neft dan Surgutneftegas, Portovaya milik Gazprom, dan fasilitas LNG Vysotsk yang dioperasikan oleh Novatek. Selain itu, 183 kapal tanker, pedagang, perusahaan jasa ladang minyak, eksekutif beberapa perusahaan minyak, dan perwakilan Kementerian Energi Rusia juga termasuk dalam daftar tersebut.
Sebelumnya, Trump juga menegaskan bahwa ia tidak akan mengesampingkan kemungkinan memperketat sanksi terhadap Rusia kecuali Moskow setuju untuk bernegosiasi guna menyelesaikan masalah di Ukraina. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menetapkan sejumlah syarat untuk menyelesaikan situasi di Ukraina, termasuk penarikan pasukan Ukraina dari Donbass dan Novorossiya, serta pembatalan rencana untuk bergabung dengan NATO.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/the-gioi/ong-trump-co-the-siet-trung-phat-nga-20250207155327431.htm






Komentar (0)