Dengan bermain melawan Türkiye, Pepe mencetak rekor sebagai pemain tertua yang pernah bermain di final EURO.
Mantan pemain Real Madrid ini terkenal dengan keganasannya, temperamennya yang panas, dan semangat juangnya yang tinggi. Tindakan Pepe yang blak-blakan sering kali membuat banyak orang berpikir bahwa kariernya tidak akan bertahan lama. Seperti biasa, di Piala Dunia 2014, Pepe diusir keluar lapangan setelah menanduk Thomas Müller dan menyebabkan Portugal tersingkir. Saat itu, bek tengah ini berusia 31 tahun dan tampaknya tidak mampu lagi bermain di level tertinggi.
Namun, 10 tahun kemudian, penggemar masih melihat Pepe bekerja keras, menjadi pemimpin pertahanan tim Portugal di EURO 2024.
Pepe menghabiskan 24 jam sehari menjadi pesepakbola profesional. Kita tahu pesepakbola yang hanya menghabiskan dua jam sehari untuk bermain sepak bola dan sisanya adalah kehidupan pribadi mereka.
Bagi Pepe, ia selalu menaati aturan dalam latihan dan kehidupan. Ia siap bermain untuk tahun-tahun mendatang," ungkap Kapten Roberto Martinez.
Musim lalu, Pepe tampil 34 kali di semua kompetisi untuk Porto. Bintang berusia 41 tahun ini terus menunjukkan kualitasnya dengan kemampuannya mendistribusikan bola di antara para pemain terbaik di Primeira Liga. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Roberto Martinez memasukkan Pepe ke dalam daftar 26 pemain yang akan berlaga di EURO 2024.
Dalam dua pertandingan pertama Portugal, Pepe masih menjadi pilihan utama di starting line-up. Kini ia membiarkan rekan-rekan bertahannya mengambil inisiatif. Dengan Ruben Dias di sampingnya, bintang Man City ini selalu siap untuk terjun ke lapangan, sebuah tugas yang telah menjadi tanggung jawab Pepe selama bertahun-tahun.
Dalam pertandingan melawan Turki, Pepe menunjukkan pengaruhnya dengan 63/65 umpan akurat (97%). Selain itu, mantan bek tengah Real Madrid ini memenangkan 5/8 duel dengan 3 tekel dan 1 intersepsi sukses.
Sepanjang pertandingan, Pepe terus-menerus menjaga dan memimpin pertahanan. Tak hanya tangguh dalam bertahan, bek tengah Porto ini juga aktif melancarkan serangan.
Namun, aset terbesar Pepe adalah pengalamannya. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengarahkan rekan-rekan setimnya. Nuno Mendes sempat kesulitan di 30 menit pertama, tetapi perlahan-lahan meningkatkan performanya di sisa pertandingan. Pepe-lah yang membuat Mendes tetap waspada sepanjang pertandingan.
Dengan Portugal unggul 3 gol atas Turki, Roberto Martinez tetap memutuskan untuk mempertahankan Pepe di lapangan hingga menit ke-83 sebelum menggantinya. Mungkin kepemimpinan dan stabilitas pemain berusia 41 tahun inilah yang diinginkan sang ahli strategi Spanyol.
"Pelatih pasti akan memilih pemain terbaik untuk memenangkan setiap pertandingan. Kami selalu bermain dengan harapan menang dan kami ingin terus melakukannya. Saya hanya berusaha memberikan yang terbaik untuk tim," ujar Pepe setelah pertandingan bersama Türkiye.
Performa Pepe sekali lagi menegaskan peran pentingnya di "Selecao Eropa". Pengalaman dan kelas bek tengah veteran ini akan menjadi faktor kunci dalam membantu Roberto Martinez dan timnya meraih gelar juara EURO kedua mereka dalam sejarah.
[iklan_2]
Sumber: https://laodong.vn/bong-da-quoc-te/pepe-dang-chung-minh-tuoi-tac-khong-thanh-van-de-tai-euro-2024-1357239.ldo






Komentar (0)