New York Post melaporkan bahwa insiden tersebut terjadi pada bulan Februari pada pesawat Airbus A321 yang berangkat dari Frankfurt (Jerman) ke Seville (Spanyol).
Menurut laporan penyelidik penerbangan Spanyol, sekitar 30 menit sebelum mendarat, kapten berusia 43 tahun itu meninggalkan kokpit untuk ke toilet. Sebelum meninggalkan posisinya, ia mengatakan kopilot berusia 38 tahun, yang menerbangkan pesawat saat itu, "tampak waspada dan sepenuhnya mengendalikan situasi."
Namun, ketika kapten kembali sekitar 8 menit kemudian, ia tidak dapat memasuki kokpit. Meskipun telah memasukkan kode keamanan yang benar sebanyak 5 kali, pintu tetap tidak terbuka. Kapten juga mencoba menghubungi interkom kokpit tetapi tidak mendapat respons.

Pesawat Lufthansa (Ilustrasi: ZUMA Press).
Ia segera mengaktifkan kode darurat untuk membuka pintu kokpit. Namun, sebelum kode darurat sepenuhnya aktif, kopilot tiba-tiba tersadar dan membuka pintu dari dalam. Sang kapten pun segera mendapatkan kembali kendali pesawat.
Menurut laporan, kopilot "pucat, berkeringat, dan menunjukkan gerakan motorik yang tidak normal," sehingga memaksa kapten untuk memanggil pramugari untuk meminta bantuan.
Seorang dokter yang kebetulan berada di pesawat itu segera melakukan pertolongan pertama dan menduga kopilot tersebut memiliki masalah jantung.
Setelah pesawat mendarat darurat di bandara terdekat di Madrid, kopilot dilarikan ke rumah sakit. Dokter memastikan ia mengalami "kehilangan kendali yang tiba-tiba dan parah" akibat gangguan neurologis yang menyebabkan kejang.
Kopilot mengatakan ia tidak tahu berapa lama ia pingsan. Ia hanya ingat terbang di atas kota Zaragoza dan kemudian mendapati dirinya dirawat oleh awak pesawat dan dokter.
"Hilangnya kesadaran terjadi begitu cepat sehingga kopilot tidak dapat memberi tahu siapa pun tentang kondisinya," kata laporan itu.
Sumber: https://dantri.com.vn/du-lich/phi-cong-ngat-xiu-gan-200-hanh-khach-bay-10-phut-khong-nguoi-dieu-khien-20250517225607290.htm






Komentar (0)