Sebanyak 17.680 tentara akan berpartisipasi dalam latihan tahunan ini, yang akan mencakup latihan tembak langsung pertama di Laut Cina Selatan dan simulasi pertahanan sebuah pulau kecil di Filipina. Kedua negara juga akan melakukan pendaratan di pulau.

Tentara AS dan Filipina melakukan latihan gabungan. Foto: AFP
"Angkatan bersenjata mana pun berhak melakukan latihan militer," kata Kolonel Michael Logico, juru bicara militer Filipina untuk latihan yang disebut Balikatan (yang berarti "Bahu-membahu" dalam bahasa Filipina ).
Pengumuman itu muncul kurang dari enam minggu setelah Manila dan Washington sepakat untuk memulai kembali patroli gabungan di Laut Cina Selatan dan mencapai kesepakatan untuk mengizinkan pasukan AS mengakses empat pangkalan militer lainnya di negara Asia Tenggara tersebut.
Latihan ini dijadwalkan berlangsung dari 11 hingga 28 April dan akan melibatkan lebih dari 12.000 tentara AS, hampir 5.000 warga Filipina, dan 111 warga Australia, dua kali lipat jumlah tahun lalu, kata Logico. Seorang pejabat AS mengonfirmasi angka tersebut.
Latihan ini juga akan melibatkan helikopter militer. Latihan pertahanan maritim dan pesisir Filipina telah diadakan sebelumnya, tetapi ini akan menjadi pertama kalinya diadakan di Pulau Calayan.
Bapak Logico mengatakan ini juga akan menjadi pertama kalinya kapal perusak angkatan laut Filipina dan AS menembakkan peluru tajam ke Laut Cina Selatan dari perairan lepas Provinsi Zambales, utara Manila. Latihan tembak-menembak sebelumnya hanya dilakukan di darat.
Amerika juga akan menggunakan rudal Patriot, yang dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan udara terbaik di dunia , dan rudal berpemandu presisi HIMARS dalam latihan tersebut. Bapak Logico mengatakan pasukan Australia yang berpartisipasi terutama akan terlibat dalam latihan bergaya "operasi khusus", sementara Jepang akan mengirimkan delegasi pengamat.
Quoc Thien (menurut AFP)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)