
Sebelum Badai Kalmaegi (Badai No. 13) menerjang daratan, kota kuno Hoi An tampak sepi, jauh berbeda dari hiruk pikuk biasanya. Sejak sore hari, para pedagang sibuk mengemas barang dagangan, menutupi rak-rak mereka, dan bersiap menghadapi badai yang diperkirakan akan menimbulkan dampak besar.


Menjelang pukul 17.00, pasar sentral kota tua itu nyaris sunyi, hanya terdengar suara hujan dan angin. Ratusan pedagang serentak mengangkat dagangan mereka, menutupi, dan mengikat kios-kios mereka untuk melindungi diri dari banjir dan angin kencang.

Jalan Nguyen Hoang gelap lebih awal dari biasanya, toko-toko dan kafe tutup. Air Sungai Hoai meluap hingga ke tepi trotoar, menandakan risiko banjir.

Beberapa rumah tangga di kawasan lama menggunakan terpal dan tali untuk menutupi pintu mereka dan memperkuat rumah mereka terhadap angin kencang dan hujan.


Meski demikian, masih ada beberapa wisatawan yang memanfaatkan kesempatan untuk berjalan-jalan dan berfoto di objek wisata sebelum kota tua benar-benar sunyi.

Ibu Anh, pemilik kedai kopi di Jalan Tran Phu, mengatakan ia telah tutup sejak pukul 18.00 karena hujan dan sepinya pelanggan. "Lebih baik tutup lebih awal demi keamanan dan menunggu badai berlalu sebelum buka kembali," kata Ibu Anh.

Banyak usaha kecil lainnya juga mengalami kerugian besar akibat banjir sebelumnya. Toko kain milik Ibu Thuy An (60 tahun) di Jalan Hoang Dieu telah tutup selama 10 hari karena seluruh kain senilai 40 juta VND rusak. Ibu An belum berani membuka kembali usahanya, menunggu apakah Badai No. 13 akan terus menimbulkan dampak.

Ibu Huong Ly (Kelurahan Hoi An Tay) belum bisa membuka kembali toko pakaiannya. Ia terpaksa mencuci pakaian dan menyimpan pakaiannya di perancah setinggi hampir 1,8 m untuk menghindari banjir. "Banyak barang rusak, saya masih menunggu cuaca membaik sebelum berani membersihkan dan menjualnya lagi," ujar Ibu Ly.

Di banyak rumah di kota tua, noda lumpur masih terlihat jelas di pintu dan dinding, jejak banjir baru-baru ini, yang memperlihatkan seberapa tingginya permukaan air dulu.


Saat ini seluruh kota kuno Hoi An hampir tenggelam dalam kegelapan, toko-toko dan kafe-kafe tutup, berhenti beroperasi untuk menghindari badai No. 13, hanya beberapa lampu kecil yang tersisa dari rumah-rumah penduduk.
Sumber: https://dantri.com.vn/du-lich/pho-co-hoi-an-vang-lang-la-thuong-truoc-bao-so-13-20251106200926133.htm






Komentar (0)