Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Alcohol: Clinical and Experimental Research, mengonfirmasi bahwa metode pengujian baru tersebut mengukur konsentrasi fosfatidiletanol (PEth), senyawa yang hanya muncul ketika tubuh mengonsumsi alkohol, dengan akurasi 95%.
Studi ini melibatkan 183 partisipan, termasuk pasien dengan penyakit hati terkait alkohol, orang dengan gangguan penggunaan alkohol, dan orang sehat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode baru ini tidak hanya dapat menentukan apakah alkohol dikonsumsi atau tidak, tetapi juga membedakan tingkat konsumsi alkohol. Menurut Profesor Devanshi Seth, penulis utama studi ini, PEth memberikan "bukti biologis" bahwa dokter dapat mendeteksi alkohol dalam tubuh hingga 5 minggu setelah minum. Metode ini akan membantu dokter membuat keputusan pengobatan yang tepat dan meningkatkan proses penilaian untuk menentukan apakah pasien memenuhi syarat untuk transplantasi hati.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/phuong-phap-moi-phat-hien-viec-su-dung-ruou-o-nguoi-mac-benh-gan-post812807.html






Komentar (0)