Tim peneliti di Laboratorium Nanoteknologi Iberia Internasional (INL) baru saja mengumumkan hasil penelitian inovatif di bidang energi terbarukan dengan menciptakan sel surya ultra-tipis berefisiensi tinggi. Dibandingkan dengan teknologi konvensional, sel baru ini tidak hanya mengonsumsi lebih sedikit material, tetapi juga dapat diproduksi lebih cepat dan lebih murah, sekaligus memberikan fleksibilitas aplikasi di berbagai bidang.
Terobosan sel surya ultra-tipis: lebih ringan, lebih murah, dan lebih bertenaga.
Menurut tim peneliti, panel surya ultra-tipis secara inheren terbatas karena kemampuannya yang buruk dalam menyerap cahaya, menyebabkan energi matahari "bocor" keluar dan mengurangi efisiensi konversi daya. Untuk mengatasi masalah ini, para ilmuwan INL bekerja sama dengan Universitas Uppsala (Swedia), yang dipimpin oleh Pedro Salomé, menciptakan semacam "cermin berstruktur nano" yang dipasang di bagian belakang sel surya.
Desain ini menggunakan lapisan tipis emas berpola nano yang dilapisi aluminium oksida, yang berfungsi sebagai cermin untuk memantulkan cahaya kembali ke sel fotovoltaik, sehingga cahaya dapat diserap kembali. Lapisan aluminium oksida juga membantu mengurangi kehilangan daya pada permukaan belakang, mencegah elektron berekombinasi, sehingga mengurangi pemborosan energi.
Alih-alih menggunakan proses manufaktur yang rumit dan mahal, tim menerapkan teknik nanolitografi satu langkah, yang mempersingkat waktu fabrikasi dan meningkatkan kemampuan untuk ditingkatkan ke skala industri. Dalam pengujian dengan sel fotovoltaik ACIGS (Ag,Cu)(In,Ga)Se₂) ultra-tipis, efisiensi sel meningkat sekitar 1,5%, berkat peningkatan kemampuan penyerapan cahaya yang signifikan.
Tim juga menemukan bahwa baterai bekerja paling baik pada suhu 450°C, suhu yang mencegah difusi atom emas – faktor yang menyebabkan penurunan kinerja pada model sebelumnya.
Menurut tim INL, desain baru ini sekaligus memecahkan dua tantangan utama: manajemen cahaya dan pengurangan kehilangan energi. Hal ini memberikan sel surya ultra-tipis potensi untuk berbagai aplikasi praktis, mulai dari kendaraan listrik, bangunan, hingga perangkat elektronik portabel.
Para peneliti mengatakan penemuan ini membuka arah baru bagi teknologi energi surya—menggabungkan efisiensi tinggi, biaya rendah, dan fleksibilitas. Hal ini diharapkan menjadi batu loncatan penting dalam proses produksi massal sel surya ultra-tipis, yang akan mendorong perkembangan industri energi terbarukan global.
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/cong-nghe/pin-mat-troi-sieu-mong-buoc-ngoat-cho-nang-luong-tai-tao-tuong-lai/20251014102208238
Komentar (0)