
Program ini diselenggarakan oleh Rencontres du Vietnam bekerja sama dengan Kedutaan Besar Prancis di Vietnam, Institut Penelitian Pembangunan Prancis (IRD), Pusat Studi Luar Angkasa Nasional Prancis (CNES), dan Universitas Sains dan Teknologi Hanoi (USTH).

Menurut Panitia Penyelenggara, warna laut mencerminkan interaksi antara sinar matahari dan partikel di lingkungan laut, seperti fitoplankton, padatan tersuspensi, serta karbon organik dan anorganik. Pengamatan satelit membantu menilai parameter biogeokimia, yang mencerminkan kualitas air laut dan ekosistem pesisir.
VSEO-5 adalah model pelatihan dan pertukaran akademis mendalam tentang teknologi pengukuran radiasi warna laut berbasis ruang angkasa, yang melayani pemantauan perubahan warna laut, terutama di wilayah pesisir Vietnam. Program ini menggabungkan teori, panduan praktis, dan laporan khusus tentang aplikasi data satelit dalam penelitian, pengajaran, dan pengelolaan lingkungan.

Dalam rangka program tersebut, Panitia Penyelenggara juga menyelenggarakan Lokakarya tentang pendirian Stasiun Pemantauan Kelautan, Iklim, dan Daratan di provinsi Gia Lai (13 dan 14 Oktober), yang bertujuan membangun Stasiun Pemantauan Lingkungan Kelautan dan Oseanografi berstandar internasional di wilayah laut Quy Nhon, yang terhubung dengan stasiun penerima sinyal satelit BIOMASS milik Badan Antariksa Eropa (ESA).
Proyek ini, yang diketuai oleh Profesor Le Toan Thuy, seorang ilmuwan asal Vietnam yang bekerja di Pusat Penelitian Biosfer Luar Angkasa (CESBIO, Prancis), bertujuan untuk membangun basis data nasional tentang lingkungan dan sumber daya alam, yang melayani penelitian, manajemen, dan pembuatan kebijakan untuk pembangunan berkelanjutan.
Hasil dari stasiun pemantauan diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi komunitas ilmiah, mendukung pengambilan keputusan manajer, meningkatkan kerja sama internasional, dan mendorong pembangunan hijau dan berkelanjutan.

Berbicara pada upacara pembukaan, Bapak Truong Quang Phong, Wakil Direktur Departemen Sains dan Teknologi Provinsi Gia Lai , mengatakan, "Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, pelatihan sumber daya manusia untuk menguasai teknologi observasi Bumi merupakan tugas yang mendesak. VSEO-5 bukan hanya tempat untuk berbagi pengetahuan, tetapi juga forum kerja sama, yang menginspirasi generasi muda menuju pembangunan yang hijau dan berkelanjutan."
Memperkuat kerja sama ilmiah antara Vietnam dan Prancis
Pada acara tersebut, Bapak Denis Fourmeau, Atase Kerja Sama Ilmiah dan Pendidikan Tinggi (Kedutaan Besar Prancis di Vietnam) mengatakan bahwa Sekolah Musim Gugur tahun ini merupakan bukti nyata kerja sama yang kuat antara Prancis dan Vietnam di bidang antariksa, dalam kerangka "Tahun Inovasi Prancis - Vietnam".

Bapak Denis Fourmeau menekankan bahwa kedua negara telah mencapai kemajuan signifikan dalam kerja sama ilmiah belakangan ini: Vietnam secara resmi bergabung dengan inisiatif “Space-based Climate Observatory (SCO)” yang dikoordinasikan oleh CNES; Prancis dan Akademi Sains dan Teknologi Vietnam (VAST) sedang mempromosikan proyek satelit VNREDSAT-2, dan antena penerima sinyal satelit SVOM telah dipasang di Pusat ICISE untuk mendukung penelitian luar angkasa.
Menurut Bapak Denis Fourmeau, ilmu antariksa menjadi jembatan penting dalam hubungan strategis kedua negara, meluas hingga ke bidang fisika kuantum, kecerdasan buatan, semikonduktor, dan nanoteknologi. Kerja sama ini didasarkan pada semangat kepercayaan, berbagi pengetahuan, dan tujuan bersama menuju nilai-nilai perdamaian, kreativitas, dan pembangunan berkelanjutan.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/phat-trien-tram-quan-trac-bien-chuan-quoc-te-tai-quy-hoa-gia-lai-post817793.html
Komentar (0)