
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah mengirimkan surat resmi kepada Pemerintah Provinsi untuk meminta perhatian, koordinasi, arahan, peninjauan, dan penerapan tugas serta solusi yang tegas dalam rangka pemeriksaan dan penanganan "bus ilegal, halte ilegal", "bus trayek tetap yang disamarkan", "bus gabungan, dan bus nyaman".
Menurut Kementerian Perhubungan, fenomena "bus ilegal, stasiun ilegal", "bus trayek terselubung", "bus jemputan, dan bus antar-jemput" masih terjadi. Di banyak tempat, pelanggaran masih terjadi secara terang-terangan tanpa penanganan yang tegas.
Kementerian Perhubungan meminta Komite Rakyat Provinsi untuk mengarahkan Departemen Perhubungan untuk memimpin dan berkoordinasi dengan departemen dan cabang terkait untuk memberi saran tentang pengembangan rencana untuk melaksanakan Arahan No. 23 Perdana Menteri tentang penguatan pekerjaan untuk memastikan ketertiban dan keselamatan lalu lintas untuk kegiatan bisnis transportasi jalan dalam situasi baru.
Kementerian Perhubungan telah meningkatkan koordinasi dengan kepolisian lalu lintas dan kepolisian setempat untuk terus melaksanakan secara ketat Instruksi No. 10 Perdana Menteri tentang penguatan tugas menjaga ketertiban dan keselamatan lalu lintas di masa situasi baru guna menjamin efektivitas dan kesesuaian dengan situasi sebenarnya.
Tinjau dan periksa secara berkala penerapan peraturan keselamatan lalu lintas bagi unit usaha angkutan mobil di wilayah tersebut. Khususnya, berikan perhatian khusus pada penerapan peraturan terkait waktu tempuh, kecepatan, kondisi keselamatan teknis kendaraan, kondisi pengemudi usaha angkutan, jumlah penumpang yang memadai sesuai ketentuan, dll., dan tindak tegas pelanggaran yang terdeteksi.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquangnam.vn/quang-nam-tang-cuong-kiem-tra-xu-ly-vi-pham-lien-quan-xe-du-ben-coc-3140535.html
Komentar (0)