
Oleh karena itu, segera setelah tanah longsor terjadi pada pagi hari tanggal 24 November, Perusahaan Saham Gabungan Manajemen Konstruksi dan Lalu Lintas Kon Tum segera mengerahkan 4 ekskavator, 6-8 mobil, yang dibagi menjadi dua tim untuk membersihkan jalur dengan cepat, satu tim kembali ke ujung jalur dan satu tim maju ke awal jalur untuk melakukan penggalian. Namun, karena cuaca hujan, lokasi pembuangan menjadi berlumpur, sehingga kendaraan tidak dapat dikerahkan untuk membuang tanah dalam-dalam. Selain itu, hujan akan meningkatkan risiko tanah longsor, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas kembali terjadi. Karena area yang sempit, unit tersebut ingin memobilisasi lebih banyak kendaraan dan ekskavator untuk membersihkan jalur tetapi menemui banyak kesulitan.
Unit ini telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk membahas rencana pembukaan sementara rute menuju Jalan Provinsi 676, mengikuti Jalan Truong Son Dong hingga Km 94 Jalan Raya Nasional 24. Jaraknya dibandingkan dengan Jalan Raya Nasional 24 yang lama akan menjadi 30 km lebih jauh. Kami akan mengerahkan sumber daya manusia dan material yang memadai untuk menangani lokasi longsor; sekaligus mengalihkan lalu lintas agar kendaraan dapat melintas dengan aman,” tambah Bapak Tran Kim Tuan.
Sebelumnya, sebagaimana dilaporkan VNA, pada pagi hari tanggal 23 November, di Km 112+100 hingga Km 112+200, Jalan Raya Nasional 24, melewati Kecamatan Mang Den, Provinsi Quang Ngai , terjadi tanah longsor yang parah, dengan volume batu dan tanah yang tumpah ke permukaan jalan mencapai sekitar 2.800 m³. Meskipun pihak berwenang segera menangani situasi tersebut dan membersihkan jalan untuk sementara waktu pada pukul 12 siang tanggal 23 November, pada pagi hari tanggal 24 November, batu dan tanah masih terus longsor, menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Sumber: https://baotintuc.vn/xa-hoi/quoc-lo-24-tiep-tuc-sat-lo-nang-20251124161208382.htm






Komentar (0)