Gia Lai Selama tiga hari terakhir, puluhan ribu rumah tangga di kota An Khe telah "disiksa" oleh bau busuk tumpukan sampah yang menumpuk karena unit pengolahan tidak memiliki kendaraan untuk mengambilnya.
Pada 25 Mei, banyak kantong sampah menumpuk di trotoar, akar pohon, dan di persimpangan jalan di kota. Banyak tong sampah yang penuh hingga tumpah ruah. Lalat dan bau busuk menyengat muncul, membuat orang-orang merasa tidak nyaman dan menutup hidung setiap kali melintas.
Sampah menumpuk di trotoar. Foto: Tran Hoa
Ibu Tran Thi Cang, 33 tahun, yang tinggal di Jalan Ngo Thi Nham, Kelurahan Tay Son, mengatakan bahwa setiap bulan, keluarga membayar 15.000 VND untuk pengangkutan sampah. Pengelolaan sampah di area tersebut dilakukan oleh petugas pada hari Selasa dan Jumat setiap minggu. Namun, selama tiga hari terakhir, sampah di area tersebut menumpuk tetapi tidak ada yang datang untuk mengangkutnya, baunya sangat menyengat sehingga warga sangat menderita.
"Jalan ini bersih dan indah, tetapi saya melihat kantong-kantong sampah berserakan di mana-mana, merusak pemandangan sekaligus mencemari lingkungan," kata Ibu Cang, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap cara kerja pabrik tersebut. Jika kendaraan pengangkut sampah rusak atau unit pengolah sampah bermasalah, masyarakat harus diberi tahu.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Instalasi Pengolahan Limbah Padat An Khe. Foto: Tran Hoa
Kota An Khe berpenduduk lebih dari 70.000 jiwa, dan jumlah sampah yang dikumpulkan setiap hari mencapai lebih dari 30 ton, yang dikumpulkan oleh instalasi pengolahan sampah padat An Khe. Perwakilan instalasi tersebut mengatakan bahwa unit tersebut memiliki tiga mobil (dua mobil berukuran 9 meter kubik dan satu mobil berukuran 6 meter kubik) untuk mengumpulkan sampah dari 75 jalan di kota tersebut. Setiap hari, instalasi tersebut mengumpulkan lebih dari 20 jalan.
Namun, sejak 23 Mei, tiga truk sampah harus diperiksa. Karena truk-truk tersebut memiliki masalah yang perlu diperbaiki sebelum dapat diperiksa, prosesnya memakan waktu. "Saat ini kami sedang terburu-buru untuk mengumpulkan semua sampah yang tersisa," ujar seorang perwakilan pabrik.
Tran Hoa
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)