Sam Altman, CEO OpenAI, memiliki visi yang berani untuk masa depan kecerdasan buatan (AI). Ia ingin meningkatkan produksi chip AI global secara masif, dan sedang mencari pendanaan triliunan dolar untuk mewujudkannya.
Pendiri OpenAI Sam Altman. (Foto: New York Post)
Menurut Wall Street Journal , Altman sedang berunding dengan berbagai investor, termasuk pemerintah Uni Emirat Arab, untuk meluncurkan proyek yang bertujuan memperluas kapasitas manufaktur chip dunia .
Ia yakin bahwa pasokan chip AI saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan raksasa AI seperti OpenAI, Alphabet, dan Metamand, karena perusahaan-perusahaan ini telah bergerak ke arah pembuatan model bahasa yang besar dan canggih yang dapat menghasilkan teks, gambar, dan kode pemrograman dari perintah kueri manusia.
Sam Altman juga memperkirakan bahwa dibutuhkan $5 triliun hingga $7 triliun untuk merombak industri semikonduktor, yang saat ini didominasi oleh Nvidia, pemasok terkemuka unit pemrosesan grafis (GPU) untuk aplikasi AI.
Kapitalisasi pasar Nvidia telah melonjak menjadi $1,72 triliun pada tahun 2023, melampaui raksasa teknologi seperti Amazon dan Alphabet. Altman ingin menantang monopoli Nvidia dan menciptakan lebih banyak persaingan dan inovasi di pasar chip AI.
Selain itu, Sam Altman juga dikatakan sedang mencari miliaran dolar untuk usaha chip baru dengan nama sandi "Tigris," yang ia harapkan akan bersaing dengan Nvidia di masa mendatang.
Visi Altman untuk masa depan AI sangat jelas: Ia ingin membangun lebih banyak infrastruktur AI, seperti kapasitas pabrik, energi, pusat data, dan chip, daripada yang direncanakan siapa pun saat ini. Ia yakin hal ini krusial bagi daya saing ekonomi dan kemajuan bidang kecerdasan buatan.
Apakah Sam Altman dapat menemukan triliunan dolar untuk mewujudkannya masih harus dilihat. Namun, rencana ambisius Altman ini bukannya tanpa kontroversi. Ia menghadapi beberapa kritik atas investasi chip-nya sebelumnya. Pada tahun 2018, ia berinvestasi di Rain Neuromorphics, sebuah startup chip AI yang berbasis di San Francisco. Pada tahun 2019, OpenAI menandatangani surat pernyataan minat untuk membeli chip Rain Neuromorphics senilai $51 juta.
Namun, pada bulan Desember 2020, pemerintah AS memaksa perusahaan modal ventura yang didukung Saudi untuk menjual sahamnya di Rain Neuromorphics, dengan alasan masalah keamanan nasional.
HUYNH DUNG (Sumber: Interestingengineering)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)