
Atas nama para pemimpin Partai dan Negara, Perdana Menteri menyampaikan rasa hormat dan belasungkawa, serta turut merasakan kesedihan dan kehilangan yang dirasakan keluarga korban, orang hilang, dan korban luka akibat bencana alam; dan turut merasakan kesulitan dan penderitaan rakyat Wilayah Tengah yang menghadapi "banjir demi banjir" dan "badai demi badai".
Menindaklanjuti arahan sebelumnya, Perdana Menteri meminta kepada Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah yang terdampak agar secara proaktif dan cepat mengarahkan pelaksanaan tugas pencegahan, penanggulangan, penanganan dan penanggulangan bencana banjir, khususnya risiko tanah longsor, banjir bandang, genangan air dengan semangat tanggap darurat dan tanggap darurat, siap siaga menghadapi kemungkinan terburuk, tidak tinggal diam dan terkejut.
Para pemimpin daerah di wilayah yang diperkirakan akan dilanda hujan dan banjir harus berfokus pada memimpin, mengarahkan, dan segera mengerahkan tugas serta langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan masyarakat, dengan mengutamakan keselamatan masyarakat. Ini termasuk memobilisasi militer, polisi, dan pasukan lainnya dengan segala cara untuk segera mendekati wilayah permukiman yang terisolasi akibat banjir dan tanah longsor guna segera memberikan bantuan kepada masyarakat, menyediakan bantuan berupa makanan, kebutuhan pokok, dan mengevakuasi kasus-kasus yang diperlukan guna memastikan keamanan.
Perdana Menteri meminta agar peninjauan terus dilakukan, deteksi dini, peringatan dini, dan evakuasi dilakukan secara proaktif, serta evakuasi semua orang dari daerah berbahaya, terutama yang berisiko tinggi terkena tanah longsor, banjir bandang, dan banjir bandang. Bersamaan dengan itu, perlu ada rencana untuk mendukung warga di lokasi evakuasi, memastikan keamanan dan ketertiban, serta melindungi harta benda warga.
Pemerintah daerah agar menyiapkan pasukan untuk melakukan pemblokiran, pengaturan dan pengaturan lalu lintas, tidak mengizinkan orang untuk melewati daerah yang berbahaya dan tidak aman, terutama pada jalur lalu lintas yang berisiko longsor, banjir bandang, dan banjir bandang; secara proaktif menyiapkan pasukan, kendaraan, material, dan menyediakan stok makanan, perbekalan dan kebutuhan pokok di daerah-daerah utama dan rawan yang dinilai berisiko tinggi terputus akibat longsor dan banjir; secara proaktif mengerahkan rencana pasokan tambahan ketika terjadi situasi terputusnya akses selama beberapa hari.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/san-sang-ung-pho-mua-lu-voi-kich-ban-xau-nhat-khong-de-bi-dong-bat-ngo-post824032.html






Komentar (0)