Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam baru-baru ini menyerukan agar penegakan hukum dilakukan untuk menyelesaikan masalah terkait Laut Timur.
| Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam (kiri) dan rekan tuan rumahnya Ferdinand Marcos Jr. (kanan) selama kunjungan kenegaraan tiga hari ke Filipina. (Sumber: Reuters) |
Selama kunjungan kenegaraan tiga harinya ke Filipina, pemimpin Singapura tersebut menyampaikan seruan tersebut setelah melakukan pembicaraan dengan mitranya di tuan rumah Ferdinand Marcos Jr. di Malacañang.
Sementara itu, Bapak Marcos menekankan bahwa Laut Timur merupakan kepentingan bersama Filipina dan Singapura, dan beliau berharap dapat memperoleh kesempatan untuk menegaskan kembali komitmen Filipina dalam "memajukan perdamaian , keamanan, dan stabilitas di kawasan", serta menyatakan dukungan kuat untuk mencapai penyelesaian damai atas semua perselisihan yang terkait dengan rute laut ini.
Selain itu, Bapak Shanmugaratnam menegaskan kembali bahwa sengketa di Laut Cina Selatan merupakan "isu yang sangat penting. Tentu saja, posisi Singapura selalu mendukung kebebasan navigasi dan penerbangan semua negara dan sangat mendukung penyelesaian sengketa secara damai sesuai dengan hukum internasional, termasuk Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982. Itulah prinsip fundamentalnya. UNCLOS harus menjadi kerangka hukum bagi semua kegiatan di samudra dan lautan."






Komentar (0)