Pada pagi hari tanggal 17 Desember, dalam pertemuan dengan Departemen Transformasi Digital, Wakil Menteri Vo Van Hung mengangkat isu bahwa transformasi digital seharusnya tidak dimulai dengan laporan atau perangkat lunak, melainkan dengan tahap perencanaan. Ketika rencana dirancang di atas platform digital, data akan muncul secara alami, dan dapat dibagikan, dipantau, dan digunakan kembali di seluruh industri.

Wakil Menteri Vo Van Hung memimpin pertemuan dengan Departemen Transformasi Digital. Foto: Bao Thang.
Menurut Wakil Menteri, salah satu kekurangan utama saat ini adalah banyak tugas terkait basis data nasional dan khusus belum "dikemas" sejak awal dalam struktur digital yang terpadu. Perencanaan tetap terpisah dari implementasi, yang menyebabkan laporan yang tumpang tindih, agregasi yang lambat, dan ketergantungan yang besar pada pertemuan manual, terutama ketika tenggat waktu tugas diundur hingga akhir tahun.
Berdasarkan realitas tersebut, beliau meminta agar semua tugas transformasi digital didigitalisasi sejak tahap perencanaan, termasuk penugasan, penetapan jangka waktu, dan target penyelesaian. Rencana tersebut tidak hanya untuk diterbitkan tetapi juga berfungsi sebagai titik data, di mana unit-unit memperbarui kemajuan secara real-time. Atas dasar ini, pimpinan Kementerian dapat memantau tingkat penyelesaian setiap tugas tanpa menunggu laporan ringkasan berkala.
Untuk mengimplementasikan proses ini, Wakil Menteri mengarahkan pengembangan sistem pelaporan internal bersama untuk seluruh Kementerian, tetapi menekankan bahwa ini tidak boleh berupa perangkat lunak yang berdiri sendiri. Sistem ini harus secara langsung mengikuti rencana digitalisasi, menghubungkan data antar unit, menghindari duplikasi tugas, dan memungkinkan pelaporan cepat untuk mendukung manajemen dan administrasi negara.
Terkait platform digital nasional dan platform digital bersama di seluruh industri, Wakil Menteri menugaskan Departemen Transformasi Digital sebagai lembaga koordinasi utama. Penerapan platform-platform ini tidak boleh dianggap sebagai tugas "koordinasi", melainkan sebagai tanggung jawab inti Departemen. Setiap platform harus dimasukkan dalam rencana digitalisasi sejak awal, diajukan kepada unit-unit khusus yang relevan untuk implementasi bersama, memastikan interoperabilitas dan keseragaman di seluruh lingkungan digital.
Salah satu persyaratan konsisten yang ditekankan oleh para pemimpin Kementerian Pertanian dan Lingkungan Hidup adalah mekanisme pemantauan. Setelah rencana berada di platform digital, evaluasi tidak boleh hanya tentang "apakah sudah selesai atau belum," tetapi harus secara jelas menyatakan persentase penyelesaian, hambatan yang tersisa, dan unit yang bertanggung jawab. Pendekatan ini memungkinkan peninjauan menyeluruh pada setiap tahap, mengidentifikasi tugas-tugas utama dengan jelas alih-alih menyebar sumber daya terlalu tipis.

Wakil Menteri Vo Van Hung: 'Transformasi digital bukanlah sesuatu yang dilakukan sekali saja lalu selesai.' Foto: Bao Thang.
Wakil Menteri juga meminta pembaruan data secara terus-menerus, bahkan di bidang-bidang yang sulit dilacak secara statistik seperti peternakan, pengelolaan kerbau, sapi, dan unggas. Menurutnya, transformasi digital bukanlah peristiwa sekali jadi, melainkan proses pembaruan secara berkala. Sikap kerja yang positif dan kemauan untuk menambah dan memperkaya data dianggap sebagai kriteria penting dalam mengevaluasi kinerja tugas.
Pada pertemuan tersebut, Wakil Menteri secara khusus menanyakan tentang kemajuan basis data utama seperti basis data kemiskinan, tanah, perikanan, varietas tanaman, meteorologi dan hidrologi, serta lingkungan hidup nasional, dan meminta agar unit-unit di bawah Kementerian mematuhi tenggat waktu penyelesaian pada tanggal 31 Desember. Ini adalah basis data fundamental yang berperan langsung dalam menyederhanakan prosedur, menggunakan kembali informasi, dan meningkatkan efisiensi manajemen.
Untuk jangka menengah dan panjang, Wakil Menteri meminta Departemen Transformasi Digital untuk segera mengembangkan rencana penerbitan dokumen hukum, terutama surat edaran, untuk menciptakan dasar implementasi. Tugas-tugas terkait Resolusi Politbiro 57 dan 71 harus ditangani secara serentak, dengan data dasar industri sebagai fokus utama. Setiap kepala departemen harus secara jelas menetapkan tugas, tenggat waktu, dan tanggung jawab, menghindari rencana yang samar dan sulit dikendalikan.
Menurut Wakil Menteri Hung, tujuan utamanya adalah berinvestasi dalam digitalisasi untuk mendorong pembangunan dan mengurangi biaya bagi warga, bisnis, dan instansi administrasi. Hal ini membutuhkan upaya memerangi pemborosan serta memastikan efektivitas dan efisiensi. Digitalisasi bukan hanya tentang mengubah dokumen kertas menjadi data elektronik, tetapi juga tentang mengubah pola pikir dalam bekerja.
Prinsip panduan yang ia tekankan adalah menyelesaikan 52 tugas yang diberikan kepada Departemen Transformasi Digital secara tuntas. Berdasarkan prinsip ini, pada tahun 2026, pertemuan tatap muka harus dikurangi, dan pemantauan serta pengawasan pada platform digital harus diperkuat, sehingga para pemimpin dapat melacak kemajuan secara tepat waktu dan unit-unit dapat secara proaktif bertanggung jawab atas tugas-tugas yang diberikan kepada mereka.
Direktur Le Phu Ha menyatakan bahwa beban kerja Departemen telah meningkat 3-4 kali lipat dibandingkan sebelumnya. Departemen mengusulkan penguatan departemen khusus transformasi digital di dalam unit-unit di bawah Kementerian, dan terus memobilisasi unit-unit yang sebelumnya berpartisipasi dalam transformasi digital di kedua Kementerian untuk bersama-sama melaksanakan tugas-tugas manajemen negara terkait.
Sumber: https://nongnghiepmoitruong.vn/so-hoa-ngay-tu-khau-lap-ke-hoach-de-dung-chung-du-lieu-toan-nganh-d789859.html






Komentar (0)