Anak-anak di Jalur Gaza dan banyak wilayah lain di Timur Tengah mengalami trauma mental serius akibat konflik. (Sumber: AFP) |
“Hak-hak anak dilanggar pada tingkat yang jarang terjadi dalam sejarah,” kata Ann Skelton, ketua Komite Hak-Hak Anak PBB.
Ia menyerukan dukungan psikologis yang lebih besar bagi anak-anak dan keluarga mereka “untuk meringankan dampak traumatis dan berkepanjangan dari perang, termasuk anak-anak Israel yang menjadi korban atau saksi serangan Oktober lalu dan mereka yang keluarganya disandera.”
Pejabat PBB itu juga menyerukan agar dialog yang direncanakan mengenai isu-isu terkait anak-anak di Jalur Gaza dipercepat dan menyatakan keprihatinannya tentang kondisi kehidupan anak-anak di Tepi Barat.
Minggu lalu, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan bahwa hampir semua anak di Jalur Gaza, lebih dari 1 juta orang, membutuhkan dukungan kesehatan mental.
Selain itu, sedikitnya 17.000 anak di wilayah ini saat ini kehilangan tempat tinggal, tanpa orang tua atau kerabat di dekatnya.
Akibat kekurangan makanan, air, dan tempat tinggal, keluarga-keluarga tidak mampu mengasuh anak-anak tambahan. Kesehatan mental anak-anak Palestina sangat terdampak. Banyak yang menunjukkan tanda-tanda kecemasan ekstrem, kehilangan nafsu makan, insomnia, dan serangan panik setiap kali mendengar bom meledak.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)