Menurut banyak penelitian, kita bisa menurunkan berat badan jika kita membakar lebih banyak kalori daripada yang kita konsumsi. Hal ini akan menciptakan defisit kalori, yang memaksa tubuh kita untuk membakar lemak yang tersimpan di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan penurunan berat badan.
Namun, defisit kalori bisa berbahaya jika kita tidak mengikuti metode yang sehat. Risiko yang mungkin dihadapi tubuh meliputi:
Malnutrisi
Jika kita tidak mengonsumsi cukup kalori, kemungkinan besar tubuh kita tidak mendapatkan cukup vitamin dan mineral. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Misalnya, jika kita tidak mengonsumsi cukup makanan kaya kalsium, kesehatan tulang kita akan terancam.
Performa buruk, kelelahan
Saat kita mengurangi kalori, tubuh kita berusaha menghemat energi dengan memperlambat metabolisme. Hal ini dapat membuat kita merasa kedinginan dan lesu, yang mengakibatkan kinerja yang buruk di tempat kerja atau saat berolahraga.
Efek pada fungsi otak
Seperti bagian tubuh lainnya, otak kita membutuhkan kalori untuk energi. Mengurangi kalori terlalu banyak dapat memengaruhi fungsi otak.
Batu empedu
Pembatasan kalori yang ketat dapat menyebabkan penurunan berat badan yang cepat, yang merupakan faktor risiko timbulnya batu empedu yang menyakitkan.
Gangguan makan
Gangguan makan - penyakit psikologis yang ditandai dengan memaksakan diri untuk makan atau menolak makan tanpa memperhatikan kebutuhan alami tubuh, yang mengakibatkan dampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Hal ini dapat berawal dari diet untuk mengurangi kalori.
Menurut ahli gizi, mempertahankan defisit kalori yang wajar akan membantu kita menurunkan berat badan. Namun, jangan berlebihan. Sebaliknya, usahakan defisit kalori yang wajar agar tubuh kita dapat menurunkan berat badan secara perlahan namun stabil.
[iklan_2]
Sumber: https://laodong.vn/suc-khoe/tac-hai-khong-ngo-tu-viec-lam-tham-hut-calo-khong-lanh-manh-1374304.ldo






Komentar (0)