Kulit kering dapat disebabkan oleh mencuci muka beberapa kali sehari, tidak sering menggunakan pelembap atau produk pengelupasan, atau pola makan yang buruk.
Kulit kering sangat umum dan dapat memengaruhi banyak orang, tanpa memandang usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, atau kebiasaan perawatan kulit. Permukaan kulit seringkali kasar, bersisik, gatal, dan garukan dapat menyebabkan kerusakan dan infeksi.
Jika Anda rutin melembabkan kulit tetapi kulit Anda masih kering, Anda harus meninjau faktor-faktor di bawah ini mengenai kebiasaan, lingkungan hidup, dan status kesehatan Anda.
Mandi dan mencuci muka terlalu banyak
Sering mandi dan mencuci muka dapat menghilangkan minyak dan asam alami (asam amino, asam hialuronat) yang membantu menjaga kelembapan kulit. Keduanya berperan sebagai pelindung yang menjaga kelembapan di dalam kulit.
Demikian pula, sering mencuci tangan dan menggunakan pembersih tangan dapat membuat kulit Anda kering. Banyak sabun bersifat basa dan dapat mengiritasi kulit serta menghilangkan kelembapan alaminya. Jadi, batasi mandi Anda hanya sekali atau dua kali sehari, tepuk-tepuk kulit hingga kering alih-alih digosok, lalu oleskan pelembap.
Gunakan produk beraroma
Pewangi dalam produk perawatan kulit, deterjen, dan pelembut pakaian juga dapat mengiritasi dan mengeringkan kulit. Wanita yang sering menggunakan produk beraroma dan memiliki kulit sensitif berisiko lebih tinggi mengalami masalah ini.
Menggunakan pelembab yang sudah kadaluarsa
Jika pelembap Anda terasa kurang efektif, periksa tanggal kedaluwarsanya. Meskipun biasanya tahan lama, bahan-bahan dalam produk dapat kehilangan efektivitasnya seiring waktu. Menyimpan pelembap di tempat yang hangat, seperti jendela atau di dekat kompor, dapat memengaruhi kualitasnya.
Tidak perlu pengelupasan
Kulit terus-menerus melepaskan sel-sel kulit mati dan kering, lalu menggantinya dengan sel-sel baru. Terkadang, sel-sel kulit mati menumpuk di permukaan kulit dan membuatnya tampak bersisik. Melakukan eksfoliasi seminggu sekali membantu menghaluskan kulit dan menyerap nutrisi dengan lebih baik.
Jerawat, jika tidak dieksfoliasi, dapat memengaruhi kulit. Foto: Freeepik
Mandi air panas
Mandi air panas yang lama mungkin terasa nyaman, tetapi panas dan paparan air yang terlalu lama dapat mengikis minyak alami kulit. Sebaiknya batasi mandi dengan air hangat suam-suam kuku hingga 10 menit atau kurang. Keringkan kulit dengan menepuk-nepuk handuk, jangan digosok, lalu oleskan pelembap.
Gunakan AC
Kulit kering di musim panas juga bisa disebabkan oleh penggunaan AC yang terlalu sering. Keluarga juga bisa memasang pelembap udara di rumah, terutama jika mereka tinggal di daerah beriklim kering.
Pergi berenang
Klorin dalam air kolam juga menyebabkan kulit menjadi lebih berpori, sehingga kelembapan mudah hilang. Klorin juga dapat menyebabkan kulit kemerahan, gatal, bengkak, atau bersisik. Pastikan untuk mandi dan menggunakan pelembap setelah berenang.
Minum lebih sedikit air
Sekitar 20% epidermis terdiri dari air. Dehidrasi menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya. Minum banyak air dapat meningkatkan hidrasi kulit dan membantu mengatasi kulit kering.
Minum air yang cukup membantu menjaga kesehatan kulit. Foto: Freepik
Malnutrisi
Gizi yang buruk juga dapat memengaruhi kesehatan kulit Anda. Kekurangan vitamin dan mineral tertentu dapat menyebabkan kulit Anda kehilangan tekstur halus dan kenyalnya. Nutrisi penting untuk kesehatan kulit meliputi seng, vitamin B, C, D, dan E. Minyak ikan, kolagen, dan asam hialuronat sebaiknya dicukupi melalui makanan atau suplemen.
Usia
Seiring bertambahnya usia, epidermis Anda kehilangan air dan memproduksi lebih sedikit minyak, sehingga kulit menjadi kering dan kasar. Menurut American Academy of Dermatology (AAD), kebanyakan orang memiliki kulit kering pada usia 60 tahun. Lansia juga lebih mungkin memiliki kondisi medis atau mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan kulit kering.
Tuan Ngoc (Menurut Verywell Health )
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)