(CLO) Pada tanggal 26 November, misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan mengatakan bahwa Taliban telah menahan wartawan secara sewenang-wenang sebanyak 256 kali sejak mereka mengambil alih kekuasaan tiga tahun lalu, dan meminta pemerintah untuk melindungi media.
Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Afghanistan (UNAMA) dan Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan para jurnalis di Afghanistan bekerja dalam "kondisi yang menantang".
“Jurnalis sering kali menghadapi aturan yang tidak jelas tentang apa yang boleh dan tidak boleh mereka laporkan, sehingga mereka berisiko mengalami intimidasi dan penangkapan sewenang-wenang karena diduga melaporkan secara kritis,” ujar Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB, Roza Otunbayeva.
Ibu Otunbayeva meminta otoritas Taliban untuk memastikan keselamatan jurnalis dan pekerja media, serta mengakui peran penting perempuan dalam industri media.
Anggota Taliban berpartisipasi dalam protes yang menandai peringatan tiga tahun jatuhnya Kabul, di Kabul, Afghanistan, 14 Agustus. Foto: Reuters
Dalam tanggapan yang menyertai laporan tersebut, Kementerian Luar Negeri yang dipimpin Taliban membantah adanya penahanan massal terhadap jurnalis, dan menegaskan bahwa mereka yang ditangkap telah melanggar hukum.
Taliban juga mengatakan laporan PBB "tidak mencerminkan kenyataan" dan mengatakan pasukan keamanan mereka berupaya melindungi jurnalis. Kementerian Luar Negeri Taliban juga mengatakan perempuan masih bekerja di media, tetapi harus mematuhi aturan agama seperti menutupi wajah dan bekerja secara terpisah dari laki-laki.
Kementerian Luar Negeri Taliban mengklaim bahwa angka penangkapan tersebut "dibesar-besarkan" dan mengatakan penangkapan tersebut sesuai dengan hukum. Kementerian juga mencantumkan pelanggaran yang dilakukan para tahanan, termasuk mendorong tindakan anti-pemerintah...
Taliban mengambil alih kekuasaan pada tahun 2021 ketika pasukan asing mundur dan telah berjanji untuk memulihkan keamanan. Namun, pemerintahan mereka belum diakui secara resmi oleh negara mana pun, suatu posisi yang oleh para diplomat Barat dikaitkan dengan pembatasan Taliban terhadap hak-hak perempuan.
Ngoc Anh (menurut Reuters)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/lien-hop-quoc-taliban-bat-giu-cac-nha-bao-hon-250-lan-o-afghanistan-post323162.html






Komentar (0)