Berdasarkan informasi awal, pada pertengahan Juli 2023, setelah mengetahui bahwa Tuan NHQ di distrik Dak Mil tidak mematuhi peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan dan pemanfaatan lahan, Le Huu Vuong menemui dan meminta Tuan Q untuk memberinya uang atau ia akan menulis artikel untuk dimuat di surat kabar. Karena takut, pada akhir Juli dan awal Agustus, Tuan Q memberi Vuong dua kali dengan total 15 juta VND dan beberapa barang lainnya.
Foto ilustrasi.
Tak berhenti di situ, sekitar 2 minggu kemudian, Vuong terus menghubungi Tn. Q untuk meminta 150 juta VND. Pada tanggal 24 Agustus, Vuong meminta Tn. Q untuk memberikan uang, dan Tn. Q menjelaskan keadaannya yang sulit dan kekurangan uang. Vuong mengurangi jumlah uang yang diminta menjadi 50 juta VND. Namun, Tn. Q hanya dapat mengatur agar Tn. Q memberikan uang muka sebesar 10 juta VND, sisanya merupakan utang Tn. Q dan akan ditransfer kemudian. Setelah menerima pengaduan Tn. Q, Kepolisian Distrik Dak Mil memanggil Le Huu Vuong untuk mengklarifikasi isi pengaduan.
Berdasarkan dokumen dan bukti yang dikumpulkan, pada tanggal 25 Agustus 2023, Badan Investigasi Kepolisian Distrik Dak Mil mengeluarkan perintah untuk menahan Le Huu Vuong dalam keadaan darurat untuk menyelidiki dan mengklarifikasi tindakan pemerasan.
Telah diketahui bahwa akhir-akhir ini, di samping aktifnya lembaga pers di pusat dan daerah dalam melakukan propaganda, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi , budaya, sosial, keamanan dan pertahanan negara..., opini publik sangat gusar dengan adanya oknum yang memanfaatkan nama wartawan untuk bertindak yang bertentangan dengan asas dan tujuan wartawan, bahkan melakukan intimidasi dan pemerasan terhadap organisasi maupun perorangan, sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap citra wartawan dan lembaga pers; menimbulkan kemarahan dan ketidakpuasan terhadap wartawan yang sejati.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)