(CLO) Pada tanggal 21 November, di Hanoi, Kementerian Informasi dan Komunikasi mengadakan konferensi pelatihan untuk meningkatkan kapasitas komunikasi tentang pencegahan bahaya tembakau.
Berbicara di Konferensi tersebut, Ibu Phan Thi Hai, Wakil Direktur Dana Pencegahan Bahaya Tembakau, Kementerian Kesehatan, menyampaikan bahwa di Vietnam, penggunaan tembakau menyebabkan 85.500 kematian setiap tahun. Perokok pasif menyebabkan 18.800 kematian. Sebanyak 104.300 kematian per tahun disebabkan oleh penyakit yang berkaitan dengan tembakau.
Pimpinan Departemen Hukum, Kementerian Informasi dan Komunikasi menyampaikan pidato pembukaan pelatihan. Foto: Le Tam
"Penggunaan tembakau menciptakan beban penyakit dan menurunkan kualitas tenaga kerja. Dari jumlah tersebut, lebih dari 15 juta perokok Vietnam dan puluhan juta perokok pasif berisiko terkena penyakit terkait tembakau dan kematian dini. Beban penyakit akibat penggunaan tembakau akan semakin nyata dalam 10-20 tahun ke depan ketika para perokok saat ini menghadapi dampak kesehatan dari penggunaan tembakau," ujar Ibu Hai.
Tidak hanya berdampak besar pada kesehatan, penggunaan tembakau juga menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa biaya ekonomi tahunan akibat penggunaan tembakau di Vietnam diperkirakan mencapai 108 triliun VND, setara dengan 1,14% PDB (2022). Angka ini 5 kali lebih besar daripada kontribusi pendapatan pajak tembakau terhadap anggaran nasional. Biaya tersebut mencakup 16,4 triliun VND dari biaya medis langsung, 5,9 triliun VND dari biaya tidak langsung akibat penyakit, dan 85,8 triliun VND akibat kematian dini. Selain itu, 49 triliun VND dihabiskan masyarakat untuk membeli rokok setiap tahun.
Konferensi pelatihan untuk meningkatkan kapasitas komunikasi tentang pencegahan bahaya tembakau. Foto: Le Tam
Bapak Nguyen Tuan Lam, Pakar Pencegahan Bahaya Tembakau dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menambahkan bahwa pada tahun 2010, tingkat perokok dewasa adalah 47%, pada tahun 2015 menjadi 45%, dan pada tahun 2021 menjadi 41%. Namun, diperkirakan tingkat ini mulai meningkat. Jika tidak ada intervensi, angka ini dapat meningkat menjadi 43% pada tahun 2030, yang tercermin dari peningkatan produksi dan konsumsi.
"Faktor penting yang menyebabkan tingginya tingkat penggunaan tembakau saat ini adalah rendahnya pajak dan harga tembakau di Vietnam. Pajak dan harga eceran tembakau di Vietnam sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara berpenghasilan menengah lainnya di dunia maupun di kawasan ASEAN. Kenaikan pajak dan harga tembakau di Vietnam belakangan ini terlalu rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan per kapita, sehingga tembakau menjadi lebih murah dan mudah dibeli seiring waktu," komentar Bapak Lam.
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/tap-huan-nang-cao-nang-luc-truyen-thong-ve-phong-chong-tac-hai-cua-thuoc-la-cho-phong-vien-post322259.html






Komentar (0)