Warga India turun ke jalan untuk merayakan pendaratan wahana antariksa Chandrayaan-3 di Bulan. (Sumber: Reuters)
Wahana antariksa tak berawak India, Chandrayaan-3, berhasil mendarat di kutub selatan Bulan pada pukul 19.34 tanggal 23 Agustus (waktu Hanoi ) setelah menempuh perjalanan selama 41 hari. Misi ini dianggap sebagai langkah maju yang besar, tidak hanya bagi program eksplorasi bulan India, tetapi juga bagi umat manusia.
Dengan pendaratan Chandrayaan-3 di Bulan, India juga menjadi kekuatan luar angkasa bersama AS, Rusia, dan China.
Menurut Reuters, Perdana Menteri India Narendra Modi secara langsung memantau pendaratan Chandrayaan-3 meskipun ia menghadiri pertemuan puncak BRICS di Afrika Selatan.
"Ini momen yang tak terlupakan. Ini luar biasa. Ini kemenangan gemilang bagi India yang baru," ujar Perdana Menteri Modi setelah pendaratan bersejarah Chandrayaan-3.
Keberhasilan misi Chandrayaan-3 dianggap sebagai langkah maju yang besar, tidak hanya bagi program eksplorasi bulan India, tetapi juga bagi umat manusia. (Foto: India Today)
Dari stasiun kendali darat, para ilmuwan dan pejabat dari Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) berdiri untuk merayakan tonggak bersejarah ini. Lebih dari satu miliar warga India juga turun ke jalan untuk merayakan, menyalakan petasan dan menari.
" Orang India telah tiba di bulan ," kata Direktur ISRO S. Somanath setelah pendaratan Chandrayaan-3. India menjadi negara keempat yang berhasil mendaratkan wahana antariksa di bulan setelah AS, Tiongkok, dan Uni Soviet.
ISRO telah berbagi gambar dari Chandrayaan-3 dari permukaan Bulan serta area di sekitar pesawat antariksa tersebut.
Menurut para ahli kedirgantaraan, medan yang terjal membuat pendaratan di kutub selatan Bulan menjadi tugas yang sangat sulit, tetapi eksplorasi dan pencarian batu di area tersebut dapat memberikan dasar bagi misi manusia ke bulan di masa mendatang.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengirimkan pesan ucapan selamat kepada India melalui pesan kepada Bapak Modi yang diunggah di situs web Kremlin.
“Ini merupakan langkah maju yang besar dalam eksplorasi ruang angkasa, yang menunjukkan kemajuan luar biasa yang telah dicapai India di bidang sains dan teknologi,” tegas Putin.
Administrator NASA Bill Nelson juga mengucapkan selamat kepada ISRO setelah Chandrayaan-3 mendarat.
"Selamat kepada India atas keberhasilannya menjadi negara keempat yang mendaratkan wahana antariksa di Bulan," tulisnya dalam sebuah unggahan di jejaring sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter. "Kami senang menjadi mitra Anda dalam misi ini!"
Chandrayaan-3 dijadwalkan diluncurkan dengan sukses pada 14 Juli 2023. Ini adalah upaya kedua India untuk mendaratkan wahana antariksa di Bulan dan terjadi kurang dari seminggu setelah misi Luna-25 Rusia gagal. Warga India menyaksikan layar televisi mereka dan berdoa untuk Chandrayaan-3 saat wahana antariksa tersebut bersiap mendarat.
Hampir 7 juta orang menyaksikan siaran langsung pendaratan Chandrayaan-3 di YouTube.
Chandrayaan berarti "kendaraan bulan" dalam bahasa Hindi dan Sansekerta.
Pada tahun 2019, misi Chandrayaan-2 ISRO berhasil menyebarkan pesawat ruang angkasa ke orbit bulan tetapi gagal mendarat.
Posisi pendaratan wahana antariksa Chandrayaan-3 India dibandingkan dengan wahana antariksa sebelumnya dari AS, Tiongkok, dan Uni Soviet. (Foto: Reuters)
Chandrayaan-3 diperkirakan akan menghabiskan dua minggu di Bulan, melaksanakan serangkaian eksperimen termasuk analisis spektroskopi komposisi mineral permukaan bulan.
Chandrayaan-3 dilengkapi dengan dua instrumen, Laser Induced Breakdown Spectrometer (LIBS) dan Alpha Particle X-ray Spectrometer (APXS), yang akan melakukan dua eksperimen penting.
Tujuan LIBS adalah untuk melakukan analisis unsur kualitatif dan kuantitatif serta menentukan komposisi kimia dan mineral permukaan bulan, sementara APXS akan menentukan komposisi unsur tanah dan bebatuan bulan di sekitar lokasi pendaratan.
ISRO menyatakan bahwa pengerahan Chandrayaan-3 untuk melakukan eksperimen ilmiah in-situ akan menetapkan standar baru bagi eksplorasi bulan. Ini dianggap sebagai kesempatan pertama untuk mengeksplorasi kemungkinan keberadaan air, faktor kunci dalam misi eksplorasi bulan di masa depan.
Menurut Tn. Somanath, pendaratan sukses Chandrayaan-3 memberi India keyakinan dalam misi luar angkasa berikutnya ke Mars dan Venus.
India juga berencana meluncurkan misi pada September 2023 untuk mempelajari Matahari. ISRO memiliki rencana ambisius untuk meluncurkan misi luar angkasa berawak pada tahun 2024, dan rencana tersebut sedang berjalan.
Misi Chandrayaan-3 diperkirakan menelan biaya India sekitar $74 juta, anggaran yang hanya setara dengan biaya produksi beberapa film luar angkasa Hollywood (AS).
Tra Khanh (Sumber: Reuters)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)