Izinkan saya bertanya, berapa hari libur yang akan didapatkan pekerja pada malam tahun baru 2024? - Pembaca Minh Tri
Berapa hari libur untuk Tahun Baru 2024? |
1. Berapa hari libur pada Tahun Baru 2024?
Sesuai dengan Pasal 112 Undang-Undang Ketenagakerjaan Tahun 2019, pekerja berhak mengambil waktu istirahat dengan gaji penuh pada hari libur dan hari raya berikut:
- Hari Tahun Baru : hari ke-01 (1 Januari);
- Tahun Baru Imlek: 05 hari;
- Hari Kemenangan: hari ke-01 (30 April);
- Hari Buruh Internasional: 01 hari (1 Mei);
- Hari Nasional: 02 hari (2 September dan 01 hari sebelumnya atau sesudahnya);
- Hari Peringatan Raja Hung: Tanggal 01 (tanggal 10 bulan 3 penanggalan lunar).
Berdasarkan peraturan di atas, pada Hari Tahun Baru, karyawan akan mendapat 1 hari libur (1 Januari).
Namun, karena tanggal 1 Januari 2024 jatuh pada hari Senin, maka bagi pejabat, pegawai negeri sipil, pegawai negeri sipil, dan pekerja yang liburnya jatuh pada hari Sabtu dan Minggu, maka liburnya selama 3 hari berturut-turut (mulai tanggal 30 Desember 2023 sampai dengan tanggal 1 Januari 2024);
Apabila karyawan libur pada hari Minggu dalam seminggu, maka total hari libur yang diterima adalah 02 hari (mulai 31 Desember 2023 sampai dengan 1 Januari 2024).
Obyek | Pekerja memiliki hari libur mingguan pada hari Sabtu dan Minggu. | Pekerja memiliki hari Minggu sebagai hari libur mingguan mereka. |
Jadwal Libur Tahun Baru 2024 | 03 hari berturut-turut (dari 30 Desember 2023 - hingga 1 Januari 2024) | 02 hari (dari 31 Desember 2023 - hingga 1 Januari 2024) |
2. Peraturan tentang cuti tahunan bagi karyawan
Ketentuan mengenai cuti tahunan bagi pekerja menurut Pasal 113 Kitab Undang-Undang Ketenagakerjaan Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
- Pekerja yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan pada suatu pemberi kerja, berhak memperoleh cuti tahunan dengan upah penuh sesuai dengan perjanjian kerja sebagai berikut:
+ 12 hari kerja bagi karyawan yang bekerja dalam kondisi normal;
+ 14 hari kerja bagi pekerja di bawah umur, pekerja cacat, pekerja pada pekerjaan berat, beracun, atau berbahaya;
+ 16 hari kerja bagi orang yang melakukan pekerjaan yang sangat berat, beracun, atau berbahaya.
- Karyawan yang telah bekerja kurang dari 12 bulan pada suatu pemberi kerja, akan memperoleh jumlah hari cuti tahunan yang proporsional dengan jumlah bulan bekerja.
- Apabila terjadi pengunduran diri atau kehilangan pekerjaan tanpa mengambil cuti tahunan atau tidak mengambil seluruh hari cuti tahunan, maka pemberi kerja wajib membayar gaji untuk hari cuti yang tidak diambil.
- Pemberi kerja bertanggung jawab untuk mengatur jadwal cuti tahunan setelah berkonsultasi dengan karyawan dan harus memberi tahu karyawan terlebih dahulu. Karyawan dapat bernegosiasi dengan pemberi kerja untuk mengambil cuti tahunan beberapa kali atau menggabungkan cuti untuk maksimal 3 tahun sekaligus.
- Apabila mengambil cuti tahunan sebelum tanggal pembayaran gaji, karyawan berhak memperoleh gaji di muka sesuai ketentuan Pasal 3, Pasal 101 Undang-Undang Ketenagakerjaan Tahun 2019.
- Apabila pegawai mengambil cuti tahunan, apabila melakukan perjalanan dinas melalui jalan darat, kereta api atau jalur air dan jumlah hari perjalanan dinas pulang pergi lebih dari 02 hari, maka terhitung mulai hari ke-03 dan seterusnya, lama perjalanan dinas akan dihitung sebagai tambahan terhadap cuti tahunan dan hanya dihitung 01 kali cuti dalam setahun.
3. Peraturan tentang istirahat mingguan bagi karyawan
Ketentuan mengenai waktu istirahat mingguan bagi pekerja menurut Pasal 111 Kitab Undang-Undang Ketenagakerjaan Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Setiap minggu, karyawan berhak atas setidaknya 24 jam istirahat berturut-turut. Dalam kasus khusus di mana istirahat mingguan tidak memungkinkan karena siklus kerja, perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan memiliki rata-rata setidaknya 4 hari libur per bulan.
- Pengusaha berhak menentukan hari libur dalam seminggu jatuh pada hari Minggu atau hari tertentu lainnya, namun harus mencantumkannya dalam peraturan ketenagakerjaan.
- Apabila hari libur mingguan tersebut bertepatan dengan hari libur resmi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112 Undang-Undang Ketenagakerjaan Tahun 2019, maka pekerja/buruh berhak mengambil hari libur kompensasi pada hari kerja berikutnya.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)