Kairan, seorang anak ajaib, berbagi di LinkedIn bahwa ia akan bergabung dengan "perusahaan paling keren di dunia" sebagai insinyur perangkat lunak di tim teknik Starlink. SpaceX milik Elon Musk adalah perusahaan langka yang tidak menilai kemampuan seorang anak berdasarkan usia.
Menurut Seattle Times , Kairan adalah lulusan termuda dari Universitas Santa Clara (AS). Ia berencana pindah dari Pleasanton (California) ke Redmond (Washington) untuk mulai bekerja di SpaceX. Kairan mengatakan bahwa ibunya telah menjadi pendukung kuatnya sepanjang perjalanan luar biasa ini.
Menurut Business Insider , kecerdasannya sudah terlihat sejak usia dini. Orang tua Kairan mengungkapkan bahwa ia sudah dapat berbicara dalam kalimat lengkap sejak usia 2 tahun. Saat masuk taman kanak-kanak, ia sering bercerita kepada teman-teman dan guru-gurunya tentang berita yang ia dengar di radio. Menyadari bahwa tugas sekolah saja tidak cukup untuk "menantang" anak laki-laki berusia 9 tahun itu, orang tua Kairan mendaftarkan putra mereka di sebuah community college di California.
Kairan mengatakan lingkungan universitas membuatnya merasa berada di level yang tepat.
Beberapa bulan kemudian, Quazi mulai magang di Intel Labs sebagai peneliti AI. Pada usia 11 tahun, ia resmi pindah ke Universitas Santa Clara untuk belajar Ilmu Komputer dan Teknik.
Pada tahun 2022, Kairan menghabiskan empat bulan sebagai pekerja magang di perusahaan intelijen siber Blackbird.AI, di mana ia membantu merancang sistem deteksi dan analitik anomali untuk menandai konten media sosial yang dimanipulasi.
Kairan Quazi memiliki IQ yang termasuk dalam 0,1% teratas populasi. Dokter yang menguji IQ Quazi mengatakan kecerdasan emosional (EQ)-nya juga sangat tinggi.
Di waktu luangnya, Kairan senang bermain Assassin's Creed , membaca cerita pendek fiksi ilmiah karya Philip K. Dick, dan karya jurnalis keuangan Michael Lewis.
Ada yang bilang anak ajaib berusia 14 tahun ini kehilangan masa kecilnya, tapi ia tidak berpikir demikian. Ia mengatakan impiannya adalah memecahkan masalah yang menantang dan menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi kebaikan bersama. Kairan Quazi berharap dapat bekerja di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dalam beberapa tahun ke depan.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)