Pada 16 Oktober sore, situs web Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengeluarkan pernyataan resmi: "Setuju untuk mengakhiri kerja sama 2 tahun lebih awal dengan pelatih Patrick Kluivert". Dengan keputusan ini, seluruh staf kepelatihan Kluivert tidak akan lagi memimpin tim nasional Indonesia di level mana pun, termasuk tim nasional U-23 dan U-20.

Kluivert dipecat oleh PSSI dua tahun lebih awal setelah gagal di babak kualifikasi keempat Piala Dunia 2026 (Foto: Getty).
Keputusan pemecatan Kluivert diambil oleh PSSI hanya tiga hari setelah Indonesia kalah 0-1 dari Irak di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Ini merupakan kekalahan kedua berturut-turut bagi "Garuda" di FIFA Days bulan Oktober, setelah kekalahan 2-3 dari Arab Saudi pada 9 Oktober.
Dua kekalahan krusial ini membuat Tim Indonesia terpuruk di dasar klasemen Grup B dan resmi tersingkir dari persaingan lolos ke pesta sepakbola dunia tahun depan.
Sejak resmi menjabat sebagai pelatih kepala tim nasional Indonesia pada bulan Januari, pelatih Patrick Kluivert mencatatkan rekor yang mengecewakan, hanya menang tiga kali dari delapan pertandingan. Dari jumlah tersebut, mereka hanya seri satu kali dan kalah empat kali.
Persentase kemenangan Pelatih Kluivert sebagai pelatih kepala tim Indonesia hanya 37,5%, menyebabkan PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama segera setelah tim tersebut gagal lolos ke Piala Dunia 2026.
Di bawah asuhan Kluivert, tim nasional Indonesia telah mencetak total 11 gol tetapi kebobolan 15 gol hanya dalam 8 pertandingan. Lebih dari 50% gol Indonesia tercipta dalam kemenangan tunggal 6-0 atas Tionghoa Taipei dalam pertandingan persahabatan.
Bersama pelatih kepala Patrick Kluivert, rekan-rekannya dari Belanda, Gerald Vanenburg (pelatih U-23) dan Frank van Kempen (pelatih U-20), juga resmi meninggalkan jabatan mereka. PSSI menyatakan bahwa hal ini merupakan bagian dari tinjauan komprehensif terhadap program pelatihan dan pengembangan sepak bola nasional.
Source: https://dantri.com.vn/the-thao/thanh-tich-toi-te-cua-hlv-kluivert-truoc-khi-bi-indonesia-sa-thai-20251016152128386.htm
Komentar (0)