Pham Le Nguyet Ngan pernah mengejutkan teman-temannya ketika ia menekuni hobi khususnya: cosplay karakter kartun.
Saat bersekolah di Sekolah Menengah Atas Berbakat Thoai Ngoc Hau (provinsi An Giang ), Ngan tidak hanya unggul di semua mata pelajaran, tetapi juga menunjukkan kegigihannya dalam ujian IELTS. Ia meraih skor 8,0 hanya setelah 3 bulan persiapan yang terfokus, meskipun sempat sakit parah sebelum ujian.
Berbicara tentang proses persiapan ujian, Ngan mengatakan ia tidak "belajar siang dan malam" seperti kebanyakan siswa lainnya. Sebaliknya, ia mempertahankan kecepatan belajar yang moderat, berfokus pada membangun fondasi dasar. Untuk sejarah, Ngan belajar sesuai peta jalan, dari dasar hingga tingkat lanjut, menguasai peristiwa dan logika waktu. Untuk sastra, ia berlatih soal ujian secara teratur, diiringi dengan membaca lebih banyak buku dan koran untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan ekspresinya...
Pham Le Nguyet Ngan tidak hanya seorang siswi yang baik tetapi juga menghabiskan waktu mengejar hasratnya dalam cosplay.
"Nilai ujian yang tinggi bukan hanya karena banyak belajar, tetapi juga karena belajar dengan benar dan memiliki rencana. Menjelang ujian, saya membuat jadwal terperinci untuk setiap mata pelajaran dan setiap tahapan, mulai dari ujian penilaian kapasitas hingga ujian nasional SMA. Berkat itu, saya tetap disiplin dan terhindar dari stres," ungkap Ngan.
Berbeda dengan citra seorang lulusan terbaik yang hanya terpaku di meja, mahasiswi baru Hubungan Internasional ini telah menghabiskan banyak waktu mengejar hasratnya ber-cosplay sebagai karakter kartun "untuk menyeimbangkan hidupnya". Ngan menyukai komik, anime, dan suasana festival cosplay yang semarak. Ia mulai ber-cosplay sebagai karakter kartun pada musim panas 2024, setelah berpartisipasi dalam banyak festival budaya Jepang.
"Cosplay membantu saya memperluas hubungan dengan teman-teman berbakat, sekaligus menghilangkan stres setelah berjam-jam belajar keras. Saya melihatnya sebagai cara untuk mengisi ulang energi, lalu kembali belajar dengan lebih efektif," ungkap Ngan.
Ngan tak hanya gemar berdandan, ia juga mengamati bagaimana acara cosplay diselenggarakan dan dipromosikan untuk mempelajari keterampilan manajemen dan komunikasi. Orang tua Ngan tidak keberatan dengan kecintaannya, mereka bahkan secara pribadi mengantarnya dari An Giang ke Kota Ho Chi Minh untuk berpartisipasi dalam acara cosplay. Teman-temannya juga senang melihatnya tampil dengan kostum warna-warni, sangat berbeda dari penampilannya yang serius di kelas.
Untuk menyeimbangkan antara belajar dan minat pribadi, Ngan memilih untuk "belajar secara strategis". Ia sering menerapkan metode Pomodoro—fokus selama 25 menit, lalu istirahat selama 5 menit—untuk menjaga energi. Di hari kerja, ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk belajar, dan akhir pekan adalah kesempatannya untuk "bersantai" dengan cosplay atau kegiatan ekstrakurikuler.
Bagi Ngan, belajar dan mengejar passion bukanlah hal yang kontradiktif. Ia menganggap cosplay sebagai sumber motivasi, sementara pengetahuan adalah aset berkelanjutan untuk meraih mimpinya. Citra lulusan terbaik Hubungan Internasional dengan kostum cosplay-nya yang brilian menunjukkan bahwa jika kita tahu cara mengatur waktu dan menjaga semangat positif, anak muda dapat sepenuhnya menaklukkan prestasi akademik mereka dan hidup sepenuhnya dengan minat pribadi mereka.
Sumber: https://nld.com.vn/theo-duoi-dam-me-van-hoc-tot-196250921205434453.htm
Komentar (0)