11:10, 10 Juli 2023
“ Mode mungkin memudar, tetapi gayanya abadi” - YVES SAINT LAURENT.
Abad ke-21 telah menyaksikan banyak tren mode yang unik dan baru. Para fashionista khususnya menyukai kombinasi yang cerah dan menarik; rumah mode ternama telah berdiversifikasi dengan berbagai cara pelapisan, dengan fokus pada detail modern. Namun di antara keindahan yang sedang tren ini, jejak masa lalu kembali dibangkitkan dan "direformasi" melalui tren Toko Barang Bekas. Dengan kepribadian mode yang mengesankan, tren Toko Barang Bekas telah menjadi sumber inspirasi bagi kaum muda yang bersemangat menemukan keindahan klasik dalam mode kontemporer.
Foto: Minh Thu |
Unboxing: Apa itu Toko Barang Bekas?
1. “Thrift Shop” - lebih dari sekedar pakaian
Di mata anak muda zaman sekarang, sebagian dari kalian mungkin belum memiliki pemahaman yang benar tentang definisi tren "Thrift Shop" yang populer. Kita selalu berpikir bahwa "thrifting" hanyalah "membeli baju bekas untuk pemilik baru", tetapi kenyataannya, "thrift" bukanlah kata benda yang hanya digunakan di bidang mode.
“Thrifting” bukan hanya tentang pakaian (Foto: Minh Thu) |
"Thrifting" berarti Anda masih bisa membeli barang bekas seperti kulkas, mesin cuci, pengering, dll., selama masih tersedia di rak-rak toko barang bekas. Barang-barang yang dijual di sini semuanya bekas, sehingga masa pakainya agak berkurang, tetapi masih bisa digunakan kembali dan tetap mempertahankan keasliannya. Yang terpenting, barang-barang yang dijual di Toko Barang Bekas memiliki harga yang wajar bagi semua pelanggan, terutama mahasiswa yang perlu memiliki barang "unik" atau produk penting dalam hidup tetapi memiliki dana terbatas.
2. “Toko Barang Bekas” berbeda dengan “Barang Bekas”
Seiring dengan kesalahpahaman anak muda bahwa Toko Barang Bekas hanya terkait dengan industri fesyen, konsep Toko Barang Bekas dan Toko Barang Bekas seringkali disalahartikan sebagai hal yang sama atau bahkan sama. Padahal, Toko Barang Bekas seringkali berorientasi bisnis dan profit, sementara Toko Barang Bekas adalah tempat penjualan barang-barang yang utamanya untuk tujuan amal. Uang yang diperoleh dari penjualan barang dari Toko Barang Bekas sebagian akan digunakan untuk operasional toko, sementara sisa pendapatan akan disumbangkan kepada organisasi sukarelawan, amal, atau nirlaba. Dengan kata lain, tujuan bisnis pemilik Toko Barang Bekas seringkali lebih manusiawi daripada berfokus pada profit.
Prangko: Toko Barang Bekas dan Anak Muda di Abad ke-21
Arus industri mode terus berubah, sehingga model pakaian, meskipun masih baru, tanpa sengaja menjadi model yang "ketinggalan zaman". Namun, berkat kemudahan dan kepraktisan Toko Barang Bekas, barang-barang lama yang tidak lagi dibutuhkan dapat menjangkau mereka yang membutuhkan, dan siapa pun dapat dengan mudah membeli beragam pakaian dengan harga terjangkau.
1. Kecantikan yang tersembunyi menarik kaum muda
Perancang busana Marc Jacobs pernah berkata: "Saya selalu menemukan keindahan dalam hal-hal yang aneh dan tidak sempurna." Inilah alasan mengapa orang-orang zaman sekarang selalu mengutamakan barang-barang baru dengan nilai guna yang utuh, tetapi barang-barang yang "keluar" dari Toko Barang Bekas yang berlabel "aneh", "tidak sempurna", "sederhana" tetap menarik minat anak muda. Hal ini menunjukkan daya tarik barang-barang "bekas". Keindahan tersembunyi Toko Barang Bekas telah mengungkap alasan mengapa anak muda "mencintai barang-barang yang tidak sempurna"!
Keinginan untuk menegaskan gaya pribadi melalui barang-barang unik
Beragam desain yang umum ditemukan di toko barang bekas (Foto: Khanh Linh) |
Salah satu ciri khas Toko Barang Bekas adalah "keunikan" yang ada pada setiap barangnya. Di setiap toko barang bekas, kita akan menemukan gaya busana yang sangat berbeda. Berkat desain yang unik dan beragam modelnya, anak muda masa kini dapat dengan mudah menemukan beragam pakaian dan bebas berkreasi untuk setiap gaya. Ibu Huong, Pendiri De Country - sebuah toko barang bekas, berbagi: "Saya suka barang bekas karena saya tidak akan bisa menemukan barang lain yang persis sama. Jika saya menemukannya, rasanya seperti saya dan semuanya cocok. Saya pikir orang-orang semakin suka menunjukkan kepribadian mereka sendiri, sehingga kebanyakan dari mereka akan beralih ke produk-produk unik seperti produk buatan tangan karena sangat personal." Oleh karena itu, meskipun barang-barang yang ada di Toko Barang Bekas berbeda-beda, mereka selalu sabar, menunggu calon pemiliknya menemukannya secara tidak sengaja, alih-alih muncul di mana-mana seperti model produksi massal yang saat ini beredar di pasaran.
Harga terjangkau, sesuai dengan budget anda
Tak dapat dipungkiri, Thrift Shop merupakan pilihan tepat bagi anak muda yang ingin menemukan gayanya sendiri namun tetap ingin "melindungi" dompet. Untuk memiliki barang-barang yang dijual di Thrift Shop, kita hanya perlu merogoh kocek yang sangat terjangkau, bahkan hanya 1/10 dari harga asli di pasaran. Pasalnya, barang-barang yang tersedia di sini semuanya barang bekas, sehingga dijual dengan harga yang sangat terjangkau, cocok untuk dompet mereka yang tidak memiliki kondisi keuangan yang memadai. "Saya memilih Thrift Shop karena kualitasnya bagus dan harganya sangat terjangkau. Ada beberapa barang bermerek ternama di sini, tetapi harganya hanya 100-200 ribu VND," ujar Pak Dat, seorang karyawan Department Store 26, tempat barang-barang "bekas" dijual dengan harga terjangkau.
Pengalaman yang menyenangkan bagi pembeli dan penjual
Sains telah membuktikan bahwa tubuh kita memproduksi dua hormon, Oksitosin dan Endorfin, yang membuat orang lebih bersemangat saat berbelanja. Perasaan ini tidak hanya dirasakan oleh para pembeli, tetapi juga oleh pemilik Toko Barang Bekas yang bersemangat menerima barang yang dikirim untuk berbagai keperluan. Selain waktu untuk memilih dan memeriksa sendiri barang-barang lama, pemilik toko akan kembali menyaksikan kepribadian yang berbeda-beda yang terekspresikan melalui gaya unik setiap barang. Mereka tidak akan pernah tahu siapa yang akan menjadi pemilik berikutnya dari barang-barang ini, siapa orang berikutnya yang akan "cocok" dengan gaya unik tersebut.
2. Makna di balik barang yang “dipindahkan”
Adalah “hard drive” yang menyimpan nilai-nilai yang telah melewati
Arus mode terus berubah selama beberapa dekade, dan nilai-nilai yang terpancar pada barang-barang lama yang disimpan selama bertahun-tahun menjadi bukti konsep: "Jahitan menciptakan lembaran sejarah". Setelah diarsipkan, kostum-kostum tersebut tidak hanya akan menjadi pakaian, tetapi juga sepotong era tersebut.
Ungkapan "Fashion is a loop" dari Fashion Blogger Tri Minh Le inilah yang menjadikan Toko Barang Bekas sebagai "buku sketsa" yang merekam beragam gaya sesuai tonggak sejarahnya. Inspirasi mode era 80-an dan 90-an kembali "panas" berkat tren yang diciptakan oleh Toko Barang Bekas dan Toko Barang Bekas. Berkat publikasi yang sangat trendi namun tetap bernuansa nostalgia yang diunggah di media, gaya mode dari dekade-dekade sebelumnya seperti: Y2K, Dark Academia, Vintage... kembali diperbarui dan dengan cepat menjadi tren di era saat ini.
"Rumah" untuk barang-barang yang terlupakan
Dengan mentalitas "kalau tidak beli, rugi dapat diskon", tak bisa dipungkiri generasi kita sekarang cenderung berbelanja tak terkendali. Barang baru yang dibeli mungkin tak akan usang, sementara barang lama tetap "diam-diam" hadir hingga kita lupa keberadaannya di lemari.
Desain yang telah ternoda oleh waktu (Foto: Minh Thu) |
Karena orang-orang yang memilih mengunjungi Toko Barang Bekas bukan karena mereka tidak ingin menghabiskan uang untuk barang-barang mahal. Banyak orang lebih menyukai barang-barang bekas karena harganya terjangkau, tetapi banyak juga yang "mencintai" tampilan lama dan usang barang-barang tersebut karena hanya barang-barang tersebut yang dapat sepenuhnya mengekspresikan kepribadian dan karakter mereka. Toko Barang Bekas diciptakan sebagian karena ide-ide mendalam tersebut, menjadi "tempat peristirahatan sementara" bagi barang-barang yang telah hilang dari kehidupan seseorang. Tempat ini telah menjadi "persimpangan" bagi kehidupan sebuah barang di antara dua dunia , sekaligus tempat bagi pemilik sebelumnya untuk mengirimkan barang-barang tersebut kepada seseorang yang lebih menghargai dan sangat membutuhkannya dalam hidup mereka.
“Hijau” untuk bumi dan lingkungan
Menurut para pemilik Toko Barang Bekas, mereka menemukan bahwa pelanggan yang datang untuk membeli barang terutama ingin menemukan barang baru yang sesuai dengan preferensi pribadi mereka dengan harga terjangkau. Namun, preferensi ini "secara tidak sengaja" membantu kaum muda lebih dekat dengan gaya hidup ramah lingkungan, yang sebagian menepis prasangka bahwa "mode mencemari dan merusak lingkungan". Dengan kata lain, Toko Barang Bekas adalah rantai pasokan pakaian ramah lingkungan yang menciptakan tren yang ekonomis sekaligus "beradab" bagi kaum muda di abad ke-21, yang berkontribusi dalam melindungi lingkungan "hijau".
Barang-barang unik dan baru di jaringan toko barang bekas (Foto: Khanh Linh) |
Label: Toko Barang Bekas, apa yang kita butuhkan?
1. Tips memilih dan berpakaian saat berbelanja
Pilih pakaian:
#1. Hal terpenting pertama ketika datang ke Toko Barang Bekas adalah Anda harus memahami dengan jelas bentuk tubuh, bentuk tubuh, dan gaya pribadi Anda. Seunik apa pun pakaian yang dikenakan, jika tidak pas, tidak akan mampu menonjolkan kecantikan Anda. Sementara itu, barang-barang yang murah, sederhana, namun pas di badan akan membantu kita mendapatkan nilai lebih di mata lawan bicara.
#2. Memahami produk-produk khusus dari setiap Toko Barang Bekas akan memudahkan kita memilih barang yang kita sukai. Tergantung pada masing-masing toko, pemilik toko seringkali membuka toko khusus yang khusus menjual barang tertentu. Misalnya, ada Toko Barang Bekas yang sebagian besar menjual barang-barang seperti sweater, jaket, kaos lengan pendek, dll., dan selain itu, ada juga toko yang khusus menjual kemeja sifon Jepang, kemeja sifon Korea, dll.
#3. Memeriksa cacat sebelum membeli produk apa pun sangatlah penting. Pakaian bekas memiliki harga yang wajar karena tidak baru dan berlabel, jadi kita perlu menyeimbangkan nilai guna di masa mendatang dengan harga yang harus kita bayar sebelum membawanya pulang.
Penumpang asing mengunjungi Toko Barang Bekas (Foto: Minh Thu) |
Pakaian:
#1. Pakaian dengan desain yang mudah dilepas dalam warna netral seperti krem, krem, putih... adalah pilihan yang baik saat berbelanja pakaian bekas. Warna-warna ini seringkali mudah dipadukan dan dapat dipadukan dengan barang-barang yang sudah Anda miliki untuk dijadikan pakaian sehari-hari.
#2. Mencuci dan menjemur pakaian di bawah sinar matahari wajib dilakukan sebelum kita mengenakan "pakaian baru". Pakaian bekas seringkali berdebu karena sudah lama tidak dipakai, dan mungkin mengandung bakteri atau bahkan bahan kimia pembersih beracun yang dapat memengaruhi kesehatan kita jika terkena kulit.
#3. Selain barang-barang "bekas", kita juga perlu berinvestasi pada aksesori "berkualitas". Menggunakan aksesori dengan gaya yang sama adalah pilihan yang tepat setiap kali kita berdandan. Pakaian baru dengan beberapa perhiasan senada tidak hanya dapat mempercantik penampilan, tetapi juga menunjukkan kepribadian unik setiap orang.
2, Peta Si: Lokasi Toko Barang Bekas Populer
Toko barang bekas selalu menjadi pilihan sempurna bagi anak muda yang berkepribadian dan bergaya. Jadi, toko-toko barang bekas di bawah ini adalah alamat yang wajib dikunjungi jika kita ingin membeli lemari pakaian dengan beragam gaya:
Gambar toko Pakaian Lon Xon (Foto: Khanh Linh) |
Khanh Linh
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)