Kelompok kerja mencatat 3 lokasi retakan gunung, dengan risiko longsor. Lokasi pertama, sekitar 2 km dari permukiman, mengalami longsor dengan perkiraan volume 3.000-5.000 m³. Di bawah titik longsor, muncul aliran air keruh yang tidak diketahui sumbernya.

Di lokasi kedua, sekitar 200 m dari lokasi pertama, muncul retakan sepanjang sekitar 30 m dan lebar 0,3-0,5 m. Di lokasi ketiga, sekitar 150 m dari lokasi pertama, terbentuk lubang air selebar hampir 8 m², dengan air mengalir turun dari atas tetapi tidak meluap.

Menurut Bapak Thanh Minh Thuan, Ketua Komite Rakyat Kecamatan Ba Vi, tanda-tanda yang tidak biasa ini berpotensi menimbulkan tanah longsor serius jika hujan deras terus berlanjut, dan secara langsung mengancam 77 rumah tangga dengan jumlah penduduk hampir 300 jiwa di kelompok 1, kelompok 4 Desa Ta Noat, dan sejumlah rumah tangga di Desa Ta Gam (Kecamatan Son Ky) yang tinggal di kaki gunung Wang Voi.

Bapak Thuan mengatakan bahwa Komite Rakyat Komune telah secara proaktif menyusun rencana untuk mengevakuasi warga dari daerah-daerah yang berisiko longsor, sambil memantau perkembangan cuaca dan geologis secara ketat. "Ketika terjadi banjir, kami akan segera mengevakuasi warga ke tempat yang aman, dan sekaligus mengusulkan agar provinsi mendukung kebutuhan dasar, pendanaan, dan mengarahkan instansi terkait untuk melakukan survei dan mencari solusi jangka panjang bagi warga di kaki gunung," ujar Bapak Thuan.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/phat-hien-nhieu-vet-nut-tren-nui-wang-voi-quang-ngai-post822478.html






Komentar (0)