Nguyen Quang Minh berfoto wisuda bersama keluarganya - Foto: NVCC
Pagi-pagi sekali tanggal 16 Juli, Nguyen Quang Minh, kelas 12 khusus matematika 2, Sekolah Menengah Atas Berbakat Bac Ninh , duduk di sebelah ibunya untuk mencari nilai ujian kelulusan sekolah menengahnya tahun 2025.
"Ketika saya melihat nilai sempurna saya di matematika, fisika, dan kimia, saya sangat senang. Beberapa hari terakhir ini, saya tidak terlalu banyak berpikir atau khawatir, tetapi lebih banyak meluangkan waktu untuk diri sendiri dan keluarga," ujar Minh.
Dari kesedihan karena gagal masuk tim mahasiswa berprestasi hingga motivasi belajar mandiri
Dengan nilai sempurna 30/30 dalam kelompok A00 (matematika, fisika, kimia), Minh adalah salah satu dari 8 siswa berprestasi tingkat nasional dalam kelompok A00 pada ujian kelulusan sekolah menengah atas tahun ini.
Mencintai matematika sejak kecil, Minh bersekolah di Sekolah Menengah Nguyen Cao dan pernah menjadi anggota tim siswa berbakat sekolah. Namun, di SMA, ia "salah langkah" dan tidak terpilih masuk tim siswa berbakat.
Kegagalan ini membuat Minh sedih, tetapi hanya 2 minggu kemudian ia berusaha keras dan mulai menemukan kembali kegembiraan belajar. Saat itu, orang tua, teman, dan guru-gurunya selalu ada untuk menyemangatinya.
"Orang tua saya berpesan agar saya belajar dengan giat karena masih banyak hal yang harus saya hadapi, termasuk ujian masuk universitas. Saya harus fokus, orang tua saya ada di sini, selalu di sisi saya," ungkap Minh.
Setelah itu, Minh tidak lagi fokus pada ujian siswa berprestasi, melainkan diam-diam mempersiapkan diri untuk tujuan selanjutnya. "Saya mempelajari semua mata pelajaran, meluangkan waktu untuk mengulas, mengerjakan latihan, mengoreksi kesalahan, dan berlatih berpikir cepat. Setiap sesi, saya biasanya mempelajari setiap mata pelajaran selama satu jam, lalu berganti mata pelajaran agar tidak bosan dan tetap fokus serta tertarik belajar," ujar Minh.
Berbeda dengan banyak teman yang memilih belajar berkelompok untuk berbagi ilmu, Minh lebih suka belajar sendiri karena ia berpikir bahwa "belajar berkelompok dapat dengan mudah menyebabkan distraksi dan kurangnya konsentrasi". Minh memilih belajar mandiri, mencari ilmu melalui buku, kelompok belajar daring, serta video guru dan kelompok belajar di Facebook.
Menurut Minh, ini adalah cara belajar yang cukup bagus karena Anda dapat mempelajari banyak cara baru untuk memecahkan masalah dan menjawab pertanyaan yang belum Anda temukan jawabannya.
"Biasanya saya tidak belajar larut malam atau bangun pagi. Saya hanya belajar sekitar 3-4 jam di malam hari, fokus pada bagian-bagian yang kurang. Saya tidak membuat rencana yang detail, saya hanya menentukan apa yang harus saya lakukan dan berusaha melakukannya," kata Minh.
Mimpi teknik, kecerdasan buatan
Minh mengatakan bahwa matematika telah menjadi hasratnya sejak kecil, terutama aljabar—di mana Minh "melihat hasilnya langsung setelah menghitung". Sebaliknya, Minh agak khawatir tentang geometri karena "agak sulit dibayangkan" dan membutuhkan banyak gambar.
Mengenai fisika, Minh tertarik karena mata pelajaran ini "menjelaskan banyak fenomena dalam kehidupan seperti listrik, awan, hujan, atau gelombang suara".
"Setiap kali saya menyelesaikan soal yang sulit, saya merasa sangat senang. Rasanya seperti sebuah pencapaian kecil, yang memotivasi saya untuk terus belajar. Terkadang ketika saya lelah belajar, saya beristirahat sejenak lalu kembali belajar, alih-alih memaksakan diri," kata Minh.
Saat ini, Minh masih mempertimbangkan bidang-bidang teknis seperti teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI) - bidang-bidang yang ia yakini akan memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan.
"Adik saya kuliah di Universitas Sains dan Teknologi Hanoi , jurusan teknologi informasi. Saya juga sedang mempelajarinya lebih lanjut, dan mungkin akan melanjutkannya jika saya merasa cocok dengan minat dan kemampuan saya. Saya masih butuh waktu untuk memutuskan," kata Minh.
Berbagi lebih lanjut tentang pengalaman belajarnya, Minh mengatakan bahwa yang terpenting adalah gigih, disiplin, tetap bersemangat, dan berusaha memperbaiki kelemahan sebelum menguasai pengetahuan tingkat lanjut. Jika Anda menghadapi kesulitan, tantangan, atau kebosanan dalam belajar, beristirahatlah sejenak dan temukan kembali kegembiraan belajar.
"Tidak perlu belajar terlalu banyak, tapi harus belajar dengan cara yang benar. Mengetahui letak kesalahan dan memperbaikinya, serta menjaga semangat positif selama proses persiapan ujian—itu akan sangat membantumu meraih hasil," ujar Minh.
Minh bercerita bahwa di luar jam sekolah, ia suka berolahraga, termasuk shuttlecock, sepak bola, atau bermain gim—saat-saat itu adalah waktu bersantai dan melepas stres bersama teman-teman. "Di antara para atlet, saya mengidolakan Cristiano Ronaldo. Saya melihatnya berbakat dan sangat gigih, pantang menyerah, berusaha mengatasi semua tantangan, dan menjadi panutan bagi para pemain muda. Saya mendukung klub mana pun ia bermain," ujar Minh dengan gembira.
Kembali ke topik
HA QUAN
Sumber: https://tuoitre.vn/thu-khoa-khoi-a00-toan-quoc-khong-can-hoc-qua-nhieu-nhung-phai-hoc-dung-cach-20250716102957917.htm
Komentar (0)