Perdana Menteri menyerukan penyelesaian semua konflik melalui dialog

Perdana Menteri Pham Minh Chinh meminta pihak-pihak terkait dalam semua konflik untuk menyelesaikannya melalui dialog guna menemukan solusi jangka panjang, dengan mempertimbangkan kepentingan sah semua pihak.

Berbicara pada sesi diskusi "Menuju dunia yang damai , stabil, dan sejahtera" dalam rangka KTT G7 yang diperluas di Hiroshima pada 21 Mei, Perdana Menteri Pham Minh Chinh menyampaikan pesan Vietnam tentang perdamaian, stabilitas, dan pengembangan kerja sama global dan regional.

Perdana Menteri menegaskan bahwa Vietnam akan berkontribusi pada perdamaian, ingin mengakhiri konflik, tidak menggunakan atau mengancam untuk menggunakan senjata nuklir, menghormati kedaulatan dan integritas teritorial, dan memastikan keamanan pangan, energi, dan manusia.

Merujuk pada semangat menghormati Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, hukum internasional, dan menyelesaikan semua perselisihan dengan cara damai, Perdana Menteri menghimbau semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menyelesaikannya melalui dialog dan negosiasi guna menemukan solusi jangka panjang, dengan mempertimbangkan kepentingan sah semua pihak. Perdana Menteri Pham Minh Chinh menegaskan bahwa Vietnam tidak memihak, melainkan memilih kebenaran, keadilan, dan akal sehat.

Menurutnya, nilai-nilai kepercayaan, ketulusan dan tanggung jawab secara konsisten ditunjukkan Vietnam melalui politik luar negerinya yang mandiri, berdikari, damai, bersahabat, bekerja sama pembangunan dan multilateralisasi.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh dan para tamu menghadiri sesi diskusi "Menuju dunia yang damai, stabil, dan sejahtera", pada 21 Mei, di Hiroshima, Jepang. Foto: Duong Giang

Terkait isu-isu regional, Perdana Menteri Pham Minh Chinh berharap masyarakat internasional dan mitra-mitranya akan mendukung peran sentral ASEAN dalam membangun kawasan yang damai, stabil, kooperatif, dan tangguh. Negara-negara perlu secara serius mengimplementasikan Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut Timur (DOC) dan bergerak menuju pencapaian Kode Etik di Laut Timur (COC) yang substantif dan efektif sesuai dengan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982).

Perdana Menteri juga meminta agar semua pihak menahan diri dan tidak mengambil tindakan yang memperumit situasi atau melanggar kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksi negara terkait sebagaimana ditetapkan oleh UNCLOS 1982.

Perdana Menteri berbincang dengan Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden Brasil Lula da Silva di sela-sela KTT G7 pada 21 Mei di Hiroshima, Jepang. Foto: Duong Giang

Di sela-sela pertemuan tersebut, Perdana Menteri Pham Minh Chinh mengadakan pertemuan singkat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Perdana Menteri menekankan bahwa Vietnam mementingkan hubungan persahabatan dan kerja sama tradisional antara kedua negara. Terkait konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, Perdana Menteri menegaskan kembali sikap konsisten Vietnam dalam menghormati Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional, terutama prinsip-prinsip menghormati kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas wilayah negara-negara, tidak mencampuri urusan dalam negeri, tidak menggunakan kekuatan atau ancaman penggunaan kekuatan, dan semua perselisihan harus diselesaikan dengan cara damai.

Vietnam berharap pihak-pihak terkait segera mengakhiri konflik, melanjutkan dialog, dan menyelesaikan perselisihan secara damai. Perdana Menteri Pham Minh Chinh menegaskan bahwa Vietnam siap mendukung para pihak dalam menemukan solusi damai jangka panjang berdasarkan hukum internasional dan menghormati kepentingan sah para pihak.

Presiden Zelensky menyampaikan rasa terima kasihnya atas sikap dan dukungan kemanusiaan Vietnam, dan setuju untuk mengambil langkah-langkah guna memperkuat kerja sama bilateral.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh bertemu dengan Presiden Zelensky di sela-sela KTT G7, siang hari tanggal 21 Mei, di Hiroshima, Jepang. Foto: Duong Giang

Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri KTT G7 ke-49 pada 20-21 Mei atas undangan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Ini adalah ketiga kalinya Vietnam menghadiri KTT ini dan kedua kalinya atas undangan Jepang. Tahun ini, Vietnam menjadi salah satu dari dua negara Asia Tenggara yang diundang oleh Jepang, bersama dengan Indonesia.

G7, yang terdiri dari negara-negara industri maju Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, Kanada, dan Italia, memainkan peran penting dalam membentuk dan memperkuat struktur dan tata kelola global.

Hoai Thu

Tautan sumber: https://vnexpress.net/thu-tuong-keu-goi-giai-quyet-moi-cuoc-xung-dot-thong-qua-doi-thoai-4607878.html