Sumber mengatakan pada 13 Juni bahwa intelijen militer Belanda telah memperingatkan Badan Intelijen Pusat AS (CIA) tentang rencana Ukraina untuk meledakkan sistem pipa gas Nord Stream 1 dan 2.
| Kebocoran pada pipa gas Nord Stream 2. (Sumber: Getty) |
Radio NOS melaporkan bahwa CIA kemudian mendesak Kiev untuk tidak melaksanakan rencana tersebut. NOS menegaskan: "CIA menyampaikan hal ini kepada Ukraina setelah menerima informasi dari dinas intelijen militer Belanda, yang mengetahui rencana tersebut melalui sumber Ukraina."
Informasi tersebut dirilis setelah surat kabar Washington Post mengungkapkan bahwa CIA telah diperingatkan oleh badan intelijen di Eropa tentang rencana Ukraina.
Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren menolak berkomentar mengenai informasi tersebut. Berbicara dalam konferensi pers, Ollongren mengatakan: "Saya tidak bisa berkomentar apa pun tentang kinerja badan intelijen."
Pipa Nord Stream 1 dan 2, yang dibangun untuk mengangkut gas dari Rusia ke Jerman, terkena ledakan bawah air September lalu.
Belanda adalah salah satu negara yang terlibat dalam sistem ini bersama Rusia, Prancis, dan Jerman. Banyak tuduhan telah dilontarkan terhadap Rusia, AS, atau Ukraina, tetapi semuanya telah dibantah.
Awal bulan ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali membantah keterlibatan Kiev. Namun, menurut NOS, rencana tersebut melibatkan Jenderal Valerii Zaluzhnyi, komandan operasi, bersama sekelompok penyelam yang menggunakan perahu layar, tanpa sepengetahuan Presiden Zelensky.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)