Pada Konferensi tersebut, Bapak Mai Xuan Thanh, Direktur Jenderal Departemen Umum Perpajakan, mengatakan bahwa dalam semangat keterbukaan dan mendengarkan, bukan penghindaran, Departemen Umum Perpajakan menyelenggarakan konferensi dialog dengan tujuan nyata untuk ingin memahami, bertukar, menjawab dan menyelesaikan kesulitan, masalah dan refleksi wajib pajak dalam penerapan praktis peraturan dan kebijakan perpajakan.
Pada saat yang sama, otoritas pajak juga mendengarkan, segera menyelesaikan atau menerima usulan dan rekomendasi dari dunia usaha untuk diteliti dan dilaporkan kepada otoritas yang berwenang guna mengusulkan solusi perbaikan dan penyempurnaan mekanisme, kebijakan, dan tata kelola perpajakan agar lebih transparan, spesifik, dan sesuai untuk semua jenis usaha guna membantu wajib pajak dalam melaksanakan kebijakan dan kewajiban perpajakannya secara menyeluruh, cepat, dan mudah.
Ikhtisar Konferensi. (Foto: TCT)
Wakil Direktur Jenderal Pajak Mai Son meminta agar unit-unit fungsional di bawah Direktorat Jenderal Pajak dan 5 Dinas Pajak provinsi dan kotamadya, bersama dengan perwakilan perusahaan dan wajib pajak, secara terbuka dan jujur membahas secara mendalam dan jelas, bersama-sama memahami dan mengklarifikasi penyebab kesulitan dalam regulasi dan kebijakan perpajakan, serta dalam pengelolaan perpajakan otoritas pajak, serta pelaksanaan kewajiban perpajakan masyarakat dan badan usaha.
Pada konferensi tanggal 27 September, industri pajak secara langsung menanggapi pertanyaan dari para pelaku bisnis dan pembayar pajak pada konferensi dialog.
Adapun materi pokok yang dibahas langsung oleh pimpinan unit kerja perpajakan dengan badan usaha dan wajib pajak pada sesi pagi tersebut antara lain terkait isu kebijakan perpajakan dan prosedur administrasi perpajakan, seperti: Terdapat lebih dari 30 isu terkait faktur elektronik; Terdapat 29 isu terkait pajak pertambahan nilai dan restitusi pajak yang dibahas langsung pada acara dialog tersebut.
Di samping isi yang dijawab langsung dalam konferensi dialog, terdapat sejumlah kelompok rekomendasi terkait kewenangan kementerian, lembaga, dan kebijakan yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan yang telah disusun oleh Panitia Pelaksana untuk disampaikan kepada instansi yang berwenang guna mendapat pertimbangan dan koordinasi dalam penyelesaian.
Menutup sesi dialog pada pagi hari tanggal 27 September, Wakil Direktur Jenderal Mai Son menegaskan bahwa meskipun masih terdapat permasalahan mengenai kebijakan, prosedur administratif, serta kepatuhan badan usaha dan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan kepada Negara yang perlu diperhatikan lebih mendalam, namun dialog tersebut telah membuka semangat keterbukaan, sikap mendengarkan, serta kerja sama antara otoritas pajak, badan usaha, dan wajib pajak.
Wakil Direktur Jenderal Mai Son menegaskan bahwa sektor perpajakan, dengan semangat senantiasa mendampingi pelaku usaha dan wajib pajak dalam mengatasi kesulitan, akan berkomitmen untuk mengerahkan sumber daya secara maksimal guna mendukung pelaku usaha dan wajib pajak. (Foto: TCT)
Wakil Direktur Jenderal menegaskan bahwa sektor Pajak telah mendorong reformasi kelembagaan kebijakan perpajakan, memodernisasi manajemen perpajakan, menyederhanakan prosedur administrasi perpajakan, menyediakan layanan pajak elektronik dan perangkat pendukung maksimal untuk membantu masyarakat dan pelaku usaha memenuhi kewajiban perpajakannya dengan mudah, berkontribusi dalam mengurangi biaya, menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif, transparan, dan setara bagi semua sektor ekonomi , serta praktik transformasi digital yang komprehensif.
Khususnya, untuk mengatasi kesulitan dalam menghadapi dampak serius bencana alam dan epidemi, sektor perpajakan telah segera mengusulkan dan melaporkan kepada Kementerian Keuangan untuk diajukan kepada Pemerintah dan Majelis Nasional guna menerbitkan berbagai solusi perpajakan. Pada saat yang sama, Kementerian juga mengarahkan otoritas pajak di semua tingkatan untuk fokus pada penerapan kebijakan pembebasan, pengurangan, dan perpanjangan pajak, retribusi, dan sewa tanah guna mendukung dunia usaha dan masyarakat sejak tahun 2019 hingga saat ini. Biasanya, dalam 9 bulan pertama tahun 2024, total pajak, retribusi, dan sewa tanah yang diperpanjang, dibebaskan, dan dikurangi diperkirakan mencapai lebih dari 102.000 miliar VND,” ujar Wakil Direktur Jenderal Mai Son.
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/tong-cuc-thue-khong-ne-tranh-cac-phan-anh-vuong-mac-cua-nguoi-dan-va-doanh-nghiep-post314192.html





![[Foto] Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri Upacara Penghargaan Pers Nasional ke-5 tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemborosan, dan negativitas](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761881588160_dsc-8359-jpg.webp)
![[Foto] Da Nang: Air berangsur surut, pemerintah daerah memanfaatkan pembersihan](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761897188943_ndo_tr_2-jpg.webp)







































































Komentar (0)