
Suasana di konferensi tersebut.
Menurut laporan yang dipresentasikan pada konferensi tersebut, setelah dua tahun implementasi, model "Sekolah Bahagia" secara bertahap menyebar luas, berkontribusi dalam membangun lingkungan pendidikan yang aman, ramah, dan sehat; menciptakan perubahan positif dalam kesadaran dan tindakan para administrator, guru, staf, siswa, dan orang tua.
Kegiatan bimbingan dan propaganda secara rutin dilakukan oleh unit-unit melalui berbagai bentuk yang fleksibel. Isi dari pembangunan "Sekolah Bahagia" secara efektif diintegrasikan ke dalam kegiatan profesional, upacara pengibaran bendera, gerakan estafet, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Tiga pilar model ini meliputi: kebahagiaan dalam lingkungan pendidikan; kebahagiaan dalam pengajaran dan kegiatan pendidikan; dan kebahagiaan dalam hubungan di dalam dan di luar sekolah, yang diimplementasikan bersamaan dengan gerakan-gerakan seperti "Demokrasi - Disiplin - Kasih Sayang - Tanggung Jawab" dan "Setiap guru adalah panutan moralitas, pembelajaran mandiri, dan kreativitas".
Penilaian menunjukkan bahwa sebagian besar lembaga pendidikan mencapai hasil yang baik menurut kriteria "Sekolah Bahagia". Lingkungan pedagogis telah mengalami banyak perubahan positif; halaman sekolah semakin hijau, bersih, dan indah; dan hubungan antara guru dan siswa, serta antara sekolah, keluarga, dan masyarakat, telah diperkuat. Siswa merasa aman, dihormati, dan dicintai; semangat belajar mereka lebih positif, berkontribusi pada pengurangan kekerasan di sekolah. Staf pengajar secara bertahap meningkatkan keterampilan pedagogis, etika profesional, dan rasa tanggung jawab mereka.

Wakil Direktur Departemen Pendidikan dan Pelatihan, Le Hoang Du, menyampaikan pidato pada konferensi tersebut.
Berlandaskan pada pencapaian yang telah diraih, Departemen Pendidikan dan Pelatihan telah memutuskan untuk terus melaksanakan serangkaian tugas dan solusi komprehensif untuk meningkatkan efektivitas model "Sekolah Bahagia" di masa mendatang. Fokusnya adalah memperkuat upaya komunikasi, mendorong guru, siswa, dan orang tua untuk berpartisipasi dalam forum dan klub untuk berbagi emosi; menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler dan pengalaman kreatif yang terkait dengan keterampilan hidup dan pendidikan nilai; dan sekaligus memperkuat peran guru kelas dan organisasi sekolah dalam memberikan teladan yang baik dan menginspirasi orang lain. Lebih lanjut, koordinasi yang erat antara sekolah, keluarga, dan masyarakat sangat penting untuk pendidikan holistik.
Sumber: https://www.camau.gov.vn/van-hoa-xa-hoi/tong-ket-02-nam-trien-khai-mo-hinh-truong-hoc-hanh-phuc-292547






Komentar (0)