Menurut CNN, pada pagi hari tanggal 15 Juli, saat berpidato di Ruang Oval, Presiden Joe Biden menekankan perlunya "menenangkan diri" dalam politik, dan mengajak masyarakat untuk bersatu setelah mantan Presiden Donald Trump ditembak saat berkampanye di Pennsylvania.
"Saya ingin berbicara dengan Anda tentang perlunya mendinginkan suasana dalam politik," kata Biden. "Ingat, meskipun kita berbeda pendapat, kita bukanlah musuh. Kita adalah tetangga, teman, kolega, warga negara, dan yang terpenting, sesama warga Amerika. Kita harus bersatu."
Presiden Biden menegaskan bahwa Amerika tidak akan membiarkan kekerasan politik menjadi hal yang biasa setelah percobaan pembunuhan terhadap Trump. Biden menegaskan bahwa semua orang di Amerika harus diperlakukan dengan bermartabat dan hormat, dan bahwa kebencian tidak memiliki tempat.
Presiden Biden memerintahkan Dinas Rahasia untuk menyediakan semua sumber daya perlindungan bagi Tn. Trump setelah mantan presiden tersebut dibunuh di Pennsylvania dan meningkatkan pengawasan keamanan di Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee pada tanggal 15 Juli.
Para penyidik sedang memperluas penyelidikan mereka terhadap tersangka penembakan yang menewaskan mantan Presiden Donald Trump. Menurut Biro Investigasi Federal (FBI), Matthew Crooks adalah penduduk Bethel Park, Pennsylvania, sekitar 56 kilometer selatan Butler, tempat Trump mengadakan kampanye.
Catatan publik menunjukkan Crooks tinggal serumah dengan kedua orang tuanya yang merupakan konselor kesehatan perilaku. Catatan Crooks tidak menyebutkan pelanggaran pidana atau lalu lintas, juga tidak memiliki masalah keuangan seperti penyitaan hipotek.
Seorang mantan teman sekelas SMA menggambarkan Matthew Crooks sebagai orang yang pendiam, baik hati, dan pandai matematika. Pusat Perawatan dan Rehabilitasi Bethel Park, tempat Crooks bekerja, mengatakan bahwa tersangka adalah seorang asisten ahli gizi di fasilitas tersebut, dengan latar belakang dan riwayat pekerjaan yang bersih.
Setelah pembunuhan di kampanye pemilu di Butler, Pennsylvania, jasad Matthew Crooks ditemukan di samping jasad senapan semi-otomatis AR-15, salah satu model senapan paling populer di Amerika Serikat. Penyidik yakin senjata yang digunakan Thomas Matthew Crooks adalah milik ayah tersangka, yang dibeli setidaknya 6 bulan lalu.
SELATAN
[iklan_2]
Sumber: https://www.sggp.org.vn/tong-thong-joe-biden-keu-goi-nguoi-dan-my-doan-ket-post749370.html
Komentar (0)